kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.254   -26,00   -0,16%
  • IDX 7.005   61,45   0,88%
  • KOMPAS100 1.020   9,19   0,91%
  • LQ45 779   10,37   1,35%
  • ISSI 230   -0,09   -0,04%
  • IDX30 401   6,24   1,58%
  • IDXHIDIV20 465   9,72   2,14%
  • IDX80 115   1,11   0,98%
  • IDXV30 116   1,36   1,19%
  • IDXQ30 129   1,78   1,39%

CPSI pasok kebutuhan switchgear PLN


Rabu, 04 November 2015 / 19:40 WIB
CPSI pasok kebutuhan switchgear PLN


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Crompton Prima Switchgear Indonesia (CPSI) yang merupakan perusahaan patungan antara anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Prima Layanan Nasional Enjiniring dengan CG International Holdings Singapore Pte. Ltd yang merupakan anak perusahaan dari Crompton Greaves Ltd, akan menjadi pemasok switchgear untuk PLN.

Direktur PLN, Nasri sebayang mengatakan pabrik yang akan mulai beroperasi pada Agustus 2016 tersebut akan memasok seluruh kebutuhan switchgear PLN. "Mulai tahun 2017, pabrik tersebut akan memasok switchgear PLN untuk 150 kv, 275kv dan 500 kv," kata Nasri kepada KONTAN, Senin (2/11) kemarin.

Sapta Hidayat Nurdin, Finance Director CPSI mengatakan PLN dan PT CPSI pada Juni 2014 memang telah menandatangani purchase agreement di mana 49% dari kebutuhan PLN setiap tahunnya dalam RKAP atas produk switchgear TT/TET akan dipesan dari PT CPSI.

Pihaknya pun telah menyusun rencana bisnis jangka panjang untuk memasok switchgear untuk kebutuhan pembangunan gardu induk di setiap provinsi di seluruh Indonesia sesuai dengan RUPTL.

Dalam setiap gardu induk baru yang akan dibangun terdapat beberapa jenis peralatan switchgear seperti Circuit Breakers (CB), Lightning Arresters (LA) dan Instrument Transformers (CT dan CVT). Selain untuk gardu induk baru, CPSI juga akan memasok kebutuhan pemeliharaan gardu induk dalam bentuk penggantian peralatan switchgear.

"Sebagai ilustrasi, dalam RUPTL 2013-2022 akan dibangun hampir 2.000 GI baru di seluruh Indonesia. Jika tipikal GI memiliki minimal 3 Bay dan masing-masing Bay membutuhkan 1 CB, 3 CVT, 3 CT, dan 3 LA, maka dapat dihitung perkiraan total volume kebutuhan PLN selama 10 tahun ke depan," kata Sapta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×