kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   -19.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Cuaca buruk membuat petani kopi gigit jari


Kamis, 09 Desember 2010 / 08:15 WIB
Cuaca buruk membuat petani kopi gigit jari
ILUSTRASI. Lauren Sulistiawati


Reporter: Umbara Purwacaraka | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Data Litbang Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Lampung menunjukkan produksi kopi nasional bakal turun tahun ini. Periode Januari-November 2010 produksi kopi tercatat hanya 215.000 ton, padahal produksi 2009 tercatat hingga 340.000 ton.

Sekjen Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Rachim Kartabrata menyatakan, kendala cuaca buruk menjadi momok petani kopi lokal sehingga hasil panen pun merosot. Tahun ini produksi kopi tak akan melebihi 250.000 ton. "Kendala lainnya adalah tidak tercukupinya stok sisa (Carry Over Stock) dari tahun 2009," ujarnya.

Kualitas biji kopi pun ikut menurun. Banyak tanaman kopi yang masih berupa putik bunga rontok diterjang derasnya hujan. Tak sedikit pula biji kopi yang telah membusuk ketika dipanen karena terlalu seringnya curah hujan.

Jumlah stok sisa kopi pada kondisi normal seharusnya tersedia sekitar 60.000 Ton. Sedangkan saat ini stok sisa tahun lalu hanya 30.000 Ton. Hal ini pun secara beruntun bisa mengancam stok kopi pada 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×