kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Permintaan melejit, harga kopi makin mewangi


Senin, 08 November 2010 / 09:20 WIB
Permintaan melejit, harga kopi makin mewangi
ILUSTRASI. Perusahaan Baja Terbesar di Dunia - ArcelorMittal


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Harga kopi akan semakin mewangi bagi para produsennya. Pasalnya, permintaan kopi dunia saat ini sudah melebihi stok kopi yang ada.

Berdasarkan data Bloomberg Kamis (4/11), harga kopi arabika di bursa ICE New York untuk pengiriman Desember ada di level US$ 2,058 (Rp 18.522) per pound. Harga ini adalah harga tertingginya sejak Agustus 1997. Sementara harga arabika per Jumat (5/11) turun di level US$ 2,051 (sekitar Rp 18.459) per pound.

Sedangkan harga kopi robusta untuk pengiriman Januari 2011 di bursa NYSE LIFFE London pada Kamis (4/11) berada di level US$ 2.002 (Rp 18,01 juta) per ton. Harga ini adalah yang tertinggi selama 2010. Namun Jumat (5/11) harganya terkoreksi menjadi US$ 1.986 (Rp 17,87 juta) per ton.

Daisuke Kobayashi, importir kopi dari Kanematsu Corp Tokyo, memprediksi permintaan kopi global akan terus bertambah. Padahal, produksi kopi di Brasil dan Columbia melorot karena cuaca.

Sebelumnya, Organisasi Kopi Internasional (International Coffee Orgaization/ICO) meramalkan pasokan kopi dunia pada tahun depan akan melorot. Menurut Jose Sette, Direktur Eksekutif ICO, pasokan kopi global untuk tahun 2011 (musim panen Oktober 2011) kemungkinan akan melorot menjadi 133 karung. Jumlah tersebut lebih kecil ketimbang musim panen Oktober tahun ini yang sebanyak 135 karung (satu karung kopi = 132 pound atau 60 kg).

Sementara itu, Boyd Cruel, Senior Analis Vision Financial Market di Chicago, mengungkapkan, secara fundamental, pasar kopi memang sedang naik. "Ada banyak opsi untuk membeli," ujarnya seperti dikutip Bloomberg Kamis (4/11).

Akibat penurunan suplai ini, Kobayashi memprediksi harga kopi arabika akan terus naik hingga level US$ 2,15 per pound pada akhir bulan ini.

Rachim Kartabrata, Sekretaris Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), memaparkan, harga kopi domestik otomatis akan terkerek oleh kenaikan harga kopi dunia. "Kalau harga kopi dunia naik, harga kopi lokal pasti terdongkrak," ujarnya akhir pekan lalu.

Berdasar data terbaru Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan, saat ini harga kopi arabika Medan sudah di level Rp 35.014 per kg. Sementara harga kopi robusta Lampung di level Rp 14.696 per kg.

Rachim menambahkan, saat ini stok kopi dunia menipis. Sementara beberapa negara masih terus melakukan pembelian kopi untuk dijadikan stok. Tapi, mereka juga masih wait and see dengan kondisi panen dari negara produsen.

"Jika ada kemungkinan panenan naik, maka mereka akan berhenti membeli dan menunggu harga turun. Hal tersebut berlaku sebaliknya," katanya.

Oleh karena itu, Rachim memprediksi sampai akhir tahun ini harga kopi dalam negeri masih berpeluang meningkat. Sebab, panen kopi di Indonesia sudah lewat masa panen raya. "Sehingga kopi lebih sulit dicari," katanya.

Namun, jika nanti harga kopi Lampung atau Medan sudah menembus harga wajar, Rachim memprediksi kopi tersebut tidak akan terserap oleh eksportir. Akibatnya, kopi tidak akan terjual. Sayangnya, ia belum bisa menyebut berapa kisaran batas wajar tersebut.

Sejak nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat menguat, para eksportir kopi mengeluh karena keuntungan mereka merosot tergerus oleh penguatan rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×