kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Cuaca Buruk, Pengalengan Ikan Kurang Bahan Baku


Kamis, 23 Januari 2014 / 14:16 WIB
Cuaca Buruk, Pengalengan Ikan Kurang Bahan Baku
ILUSTRASI. Promo JSM Alfamart Periode 2-4 September 2022


Reporter: Handoyo | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. Industri pengalengan ikan mengeluhkan sulitnya bahan baku ikan yang dihasilkan dari hasil tangkapan nelayan dalam negeri. Walhasil, kapasitas terpakai atau utilisasi dari industri pengalengan saat ini hanya mencapai 20% dari total kapasitas terpasang.

Hendri Sutadinata Ketua Asosiasi Pengalengan Ikan Indonesia (Apiki) mengatakan, terbatasnya suplai ikan sebagai bahan untuk industri pengalengan sudah terjadi sejak satu bulan terakhir. "Tidak ada pilihan lain, suplai ikan harus dipenuhi dari impor," kata Hendri, Kamis (23/1).

Kapasitas terpasang dari industri pengalengan ikan dalam negeri mencapai lebih dari 700.000 ton per tahun, perinciannya sebanyak 350.000 ton per tahun merupakan industri pengalengan ikan berbahan baku ikan lemuru, dan 400.000 ton per tahun adalah industri pengalengan berbahan baku ikan tuna.

Selama ini, kapasitas terpakai dari industri pengalengan belum sampai full capacity dengan rata-rata sekitar 60% dari kapasitas terpasang. "Selama ini industri pengalengan tidak pernah full capacity," ujar Hendri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×