Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mengatakan, ada potensi kenaikan harga komoditas pangan yang dipengaruhi curah hujan tinggi yang terjadi belakangan ini. Ketua Umum APPSI Sudaryono mengatakan, harga beras punya kemungkinan untuk naik ketika terjadi curah hujan tinggi.
"Sebenarnya yang berpotensi naik karena cuaca adalah beras," kata Sudaryono, Kamis (5/1).
Meskipun demikian, dia mengatakan potensi kenaikan komoditas pangan beras baru akan terlihat pada bulan Maret 2023. "Karena saat itu adalah musim panen," imbuh dia.
Baca Juga: Inflasi Berpeluang Tetap Melampaui Target BI pada Awal Tahun 2023
Harga beberapa jenis beras telah menunjukkan kenaikan harga pada awal tahun ini. Dilansir dari laman resmi Informasi Pangan Jakarta, harga beras IR 42 (Pera) hari ini Kamis (5/1) dibanderol seharga Rp 15.611 per kg, atau naik Rp 2.909 dari hari kemarin.
Sementara itu, jenis beras IR III (IR 64) dibanderol seharga Rp 10.161 per kg, atau naik Rp 58 dari harga kemarin. Harga beras Setra I (Premium) juga terpantau merangkak naik jadi Rp 12.663 per kg, atau naik Rp 4 dari harganya kemarin.
Tak hanya beras, Sudaryono menyampaikan, harga cabai juga mengalami kenaikan. Komoditas cabai saat ini dijual dengan harga sekitar Rp 80.000 per kilogram.
"Semula harganya Rp 60.000 per kilogram," timpal dia.
Baca Juga: BPS: Inflasi Desember Naik Karena Faktor Musiman
Di sisi lain, Sudaryono menyebut, pada dasarnya memasuki tahun baru 2023, harga komoditas pangan relatif stabil. Beberapa komoditas justru menunjukkan tren penurunan harga, misalnya harga telur ayam.
Berdasarkan data yang dia miliki, harga telur ayam sudah bisa kembali di bawah Rp 30.000 per kilogram. "Harga telur (ayam) yang sebelumnya sampai mencapai Rp 31.000 sekarang sudah di harga Rp 29.000 per kologram," pungkas dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Curah Hujan Tinggi, Harga Beras Berpotensi Naik.
Penulis: Agustinus Rangga Respati
Editor: Aprillia Ika
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News