Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di sepanjang Mei 2021, realisasi penjualan kendaraan bermotor roda empat hemat energi dan harga terjangkau (KBH2) atau biasa dikenal low cost green car (LCGC) mengalami penurunan tajam.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut, wholesales kendaraan jenis tersebut di pasar domestik selisih 103% dari pencapaian satu bulan sebelumnya.
Hal ini sejalan dengan terjadinya lonjakkan terhadap pasar LMPV dan LSUV setelah diberikan relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) hingga 100 persen dan hari kerja yang sedikit.
Tetapi jika melihat pergerakkan pasar dalam negeri untuk segmen LCGC dalam satu tahun belakangan imbas pandemi virus corona, torehan di Mei 2021 masih membaik.
Baca Juga: Ada relaksasi PPnBM 100%, penjualan CARS terdongkrak 10% hingga Mei 2021
Sebab, Mei lalu distribusi mobil murah dari pabrik ke diler hanya tertahan di angka sekitar 7.000 unit. Untuk periode Mei 2020 saja, capaiannya hanya 164 unit dengan market share 18%.
Untuk diketahui, wholesales LCGC pada Mei 2021 ialah 7.752 unit (market share 14 persen) sedangkan pada April bisa mencapai 15.758 unit. Adapun pemimpin pasar LCGC pada periode terkait ialah Toyota Calya dengan total penjualan 2.026 unit.
Memang dibandingkan April 2021 terdapat penurunan, tapi tidak terlalu dalam seperti kompetironya.
Baca Juga: Diskon PPnBM Mendongkrak Bisnis Diler
Kemudian di posisi kedua ada Honda Brio Satya dengan capaian 1.757 unit. Model ini cukup mampu bertahan dari gejolak dalam periode terkait, karena hanya turun 53%.
Sementara itu, Daihatsu Sigra yang terus bertahan di posisi teratas beberapa bulan belakangan harus rela turun ke posisi tiga setelah anjlok 66,4 persen. Kini, total penjualannya 1.369 unit.
