kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.378.000   -2.000   -0,08%
  • USD/IDR 16.686   10,00   0,06%
  • IDX 8.559   37,01   0,43%
  • KOMPAS100 1.185   5,34   0,45%
  • LQ45 861   3,35   0,39%
  • ISSI 302   2,40   0,80%
  • IDX30 443   -0,63   -0,14%
  • IDXHIDIV20 513   -0,24   -0,05%
  • IDX80 133   0,73   0,55%
  • IDXV30 137   0,31   0,23%
  • IDXQ30 142   0,04   0,03%

Dahlan pusing masyarakat susah hemat listrik


Rabu, 14 Mei 2014 / 15:18 WIB
Dahlan pusing masyarakat susah hemat listrik
ILUSTRASI. Cara mengirimkan foto sekali lihat di Telegram.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Menteri Badan Usaha Negara (BUMN) Dahlan Iskan menilai masyarakat Indonesia keras kepala jika diperintahkan untuk menghemat energi terutama listrik. Hal itu yang menyebabkan daya listrik di dalam negeri terus kekurangan dan memicu pemadaman.

"Kalau masyarakat kita disuruh hemat listrik, jawabnya 'Oh kita bayar kok'," ujar Dahlan usai rapat pimpinan Kementerian BUMN, Rabu (14/5/2014).

Dahlan membandingkan dengan negara Jepang dan Korea, dimana masyarakatnya taat terhadap perintah dari pemerintah. Jika daya listrik berkurang akibat gangguan, masyarakat Jepang dan Korea segera mematikan pendingin udara dan lampu yang tak terpakai.

"Di Jepang, Korea, ada gangguan maka AC dikurangi, lampu tidak perlu dimatikan, itu masyarakat langsung dimatikan," ungkap Dahlan. 

Dahlan menambahkan, bahwa masyarakat Indonesia merasa membutuhkan listrik saat sudah mati. Jika belum mati, masyarakat Indonesia tidak bisa hemat listrik. "Yang menarik orang ingat listrik, listrik diingat kalau sudah mati," papar Dahlan.

Sebelumnya diberitakan tribunnews.com, dua hari berturut-turut PT PLN (Persero)Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang memadamkan listrik di wilayah Jakarta dan Tangerang. Hal ini dilakukan PLN akibat defisit daya sistem sebesar kurang lebih 750 MW pada Sub Sistem Muara Karang – Gandul, Balaraja - Lontar, dan Kembangan pada hari Selasa 13 Mei 2014. (Adiatmaputra Fajar Pratama)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×