Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 27,38 GW dalam lima tahun ke depan.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana bilang pihaknya berencana membuat roadmap pengembangan pembangkit. Nantinya, 67% pembangkit berasal dari energi fosil dan 33% sisanya dari Energi Baru Terbarukan (EBT).
"Dari tambahan tersebut, 20,62 GW diantaranya berasal dari program 35 GW," terang Rida di Gedung DPR RI, Rabu (5/1).
Baca Juga: Kementerian ESDM rencanakan ganti pembangkit listrik diesel dan uap uzur menjadi EBT
Rida melanjutkan, demi merealisasikan target tersebut, dibutuhkan investasi sekitar US$ 36 miliar yang terdiri dari investasi pembangkit non-EBT sebesar US$ 17,89 miliar dan pembangkit EBT sebesar US$ 18,06 miliar.
Asal tahu saja, dalam kurun waktu lima tahun terakhir terjadi peningkatan kapasitas pembangkit hingga 15 GW. Dari jumlah tersebut, Rida menyebutkan sebagian merupakan proyek 35 GW.
Sekedar informasi, hingga tahun 2019 lalu realisasi kapasitas terpasang pembangkit sebesar 69,57 GW. Adapun, dari realisasi tersebut, 50% merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), 29% dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), pembangkit EBT sebesar 15% dan pembangkit panas bumi sebesar 6,7%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News