Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan pergeseran jadwal onstream dua Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagai imbas pandemi corona. Dua proyek yang terancam mundur dari jadwal semula yakni Jambaran Tiung Biru oleh Pertamina EP Cepu dan Proyek Tangguh Train-3 oleh BP Indonesia.
Sementara dua proyek lainnya baru akan onstream pasca 2025 mendatang yakni Proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) oleh PT Chevron Pacific Indonesia dan Proyek Abadi Blok Masela oleh Inpex Masela Ltd.
Baca Juga: Investasi dan Lifting Migas Melemah Terimbas Corona
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto bilang dari semua proyek yang tengah berlangsung, Proyek Tangguh merupakan yang paling terdampak. "Tangguh akan mengalami (dampak) yang paling berat, masih kita diskusikan dengan BP Tangguh agar tidak bergeser tahun," ujar Dwi dalam Video Conference, Kamis (19/4).
Semula, SKK Migas menargetkan proyek ini dapat onstream pada kuartal III tahun depan. Pandemi corona yang terus berlanjut membuat proyek ini terancam mundur ke kuartal IV tahun depan. Adapun, per Maret 2020 pengerjaan onshore Proyek Tangguh mencapai 80,94% atau melampaui target yang sebesar 79,61%. Sementara pengerjaan offshore mencapai 98,05% atau masih di bawah target per Maret sebesar 98,94%.
Dalam catatan Kontan.co.id, British Petroleum (BP) optimistis proyek fasilitas pengolahan Train Tangguh III oleh BP Berau Ltd di Blok Papua bisa rampung tepat waktu kendati dihantam pandemi corona.