Reporter: Abdul Basith | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia akan membebaskan impor bahan baku industri manufaktur. Hal itu merupakan dampak dari penyebaran virus corona (COVID-19).
Pembebasan tersebut diberikan bagi perusahaan importir yang memiliki reputasi baik. "Tadi bapak presiden meminta kita semuanya untuk mempermudah impor bahan baku," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di kompleks istana kepresidenan, Senin (2/3).
Baca Juga: Kenaikan indeks PMI manufaktur Indonesia dibayangi virus corona
Total terdapat sekitar 500 perusahaan importir yang memiliki reputasi baik atau sekitar 40% dari total impor bahan baku manufaktur ke Indonesia. Nantinya perusahaan tersebut tidak akan terhalangi oleh izin impor.
Tindakan tersebut diambil mengingat kondisi di China saat ini. Meski pun penyebaran virus tidak terjadi melalui barang, tetapi kondisi di China mempengaruhi produksi.
Sri Mulyani bilang terjadi delay atau penundaan produksi di daerah China. Padahal China termasuk wilayah Hubei yang menjadi pusat penyebaran korona menjadi penting bagi Indonesia.
Baca Juga: Ada usulan cukai minuman berpemanis, bagaimana nasib emiten makanan dan minuman?
"Hampir 20% hingga 30%. Bahkan untuk industri tertentu bisa 50% bahan bakunya berasal dari China," terang Sri Mulyani.
Sementara saat ini China mengalami penurunan mendalam dalam sisi industri manufaktur. Hal itu akan berpengaruh besar bagi industri Indonesia.
Oleh karena itu percepatan impor bahan baku menjadi penting saat ini. Mengingat saat ini bahan baku sejumlah industri telah menipis.
Baca Juga: Komisi IX DPR: Pemerintah harus lebih antisipatif terhadap penyebaran virus corona
"Kita masih akan berkoordinasi terus untuk lihat peta dari industri manufaktur yang terkena dampak paling besar," jelas Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News