Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Perum Damri akan menahan diri untuk mengembangkan angkutan rute regional, sambil melihat permintaan pasar. Saat ini Damri mengoperasikan lima bus menuju Kuching Malaysia danm tiga bus ke Brunei yang setiap hari dioperasikan.
Wajar jika Damri menahan diri untuk menambah armada di dua rute tersebut, pasalnya tingkat isian ke Kuching berkisar di angka 70% dengan harga tiket Rp 600.000 per penumpang. Sementara rute Brunei sekitar 55% dengan harga tiket Rp 350.000 per penumpang.
"Namun rute Brunei menunjukkan tren peningkatan, karena saat ini setidaknya ada 30.000 an TKI kita yang bekerja disana," jelas Direktur Komersial Perum Damri Bagus Wisanggeni.
Damri menargetkan pendapatan tahun 2010 sebesar Rp 560 miliar. Target tersebut lebih tinggi 12% ketimbang target tahun sebelumnya Rp 500 miliar. Namun, Damri mengakui perusahaannya hanya mampu memenuhi 95% dari target tahun lalu atau sebesar Rp 475 miliar.
Tahun ini Kementerian Perhubungan memberikan subsidi Public Service Obligation (PSO) Rp 48,2 miliar kepada Damri. Dana PSO 2009 sebanyak Rp 47,8 miliar untuk menyelenggarakan angkutan 132 trayek di 21 Provinsi. Sementara tahun ini Rp 48,2 miliar untuk 134 trayek di 22 Provinsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News