Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) menargetkan penambahan lahan seluas tiga hektare (ha) pada tahun ini. Adapun luas lahan saat ini mencapai 31 ha, termasuk kantor dan fasilitas operasional lainnya dengan kapasitas 700.000 kendaraan per tahun.
Pekan lalu, IPCC berhasil memperoleh dana segar sebesar Rp 920 miliar dari hasil initial public offering (IPO). "Iya, nanti dari hasil IPO juga dipakai untuk memperluas lahan," ungkap Direktur Utama IPCC Chiefy Adi Kusmargono kepada KONTAN, Minggu (15/7).
Chiefy belum bisa menyebut berapa kontribusi dana IPO itu untuk belanja modal. Saat ini proses penganggaran masih disusun tim keuangan. "Sebab, dari laba tahun lalu akan digunakan untuk keperluan itu," ungkap dia.
IPCC menargetkan pendapatan di akhir tahun ini tumbuh 38%. Anak usaha Pelindo II ini masih akan fokus pada jasa pelayanan terminal kendaraan. Chiefy mengungkapkan, pihaknya akan mengincar target pendapatan dari efek ganda inap kendaraaan di port stock.
Maksudnya, ketika kendaraan datang, maka bakal berada di port stock beberapa waktu sebelum masuk ke wilayah pelabuhan untuk paket pengiriman, baik ekspor-impor maupun distribusi antarpulau. "Nah, itu di port stock kena charge, pas masuk ke gate juga ada charge-nya," terang dia.
Pendapatan itulah yang akan mendongkrak kinerja perusahaan di tahun ini. Pada tahun lalu, IPCC membukukan pendapatan Rp 422,1 miliar, atau naik 34,3% dibandingkan 2016 sebesar Rp 314,3 miliar. Dengan target pertumbuhan pendapatan 38% di tahun ini, maka pendapatan IPCC diharapkan mencapai Rp 580 miliar per 31 Desember 2018.
Menurut Chiefy, dalam kurun waktu lima tahun ke depan, kapasitas tampung kendaraan akan ditingkatkan dari 700.000 kendaraan per tahun menjadi 2,1 juta kendaraan per tahun. "Tahun ini menambah 3 hektare lagi," sebut dia.
Chiefy merinci, kapasitas satu hektare mampu menampung 600 kendaraan per hari atau setahun kurang lebih kapasitasnya mencapai 30.000 kendaraan. Yang jelas, tambahan lahan tiga hektare itu sudah akan berkontribusi bagi pendapatan perusahaan. "Bulan Agustus, 1 hektare sudah berkontribusi," jelas dia.
Saat ini untuk lahan 1 ha yang akan beroperasi, masih dalam tahap pemadatan. Sisanya, 2 ha masih pada proses pemagaran karena berbatasan dengan pemukiman warga.
Di luar itu, Indonesia Kendaraan menjalin kerjasama pengoperasian car terminal di Pelabuhan Makassar dan Pelabuhan Samarinda dengan PT Pelabuhan Indonesia IV. Chiefy bilang, kerjasama bisnis ini dilatarbelakangi harapan kedua belah pihak untuk merealisasikan potensi bisnis penyediaan jasa pengelolaan terminal kendaraan bertaraf internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News