kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana pembangunan Bandara Kediri 100% dari Gudang Garam, apa sumbangan pemerintah?


Jumat, 17 Januari 2020 / 15:25 WIB
Dana pembangunan Bandara Kediri 100% dari Gudang Garam, apa sumbangan pemerintah?
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bandar Udara Kediri, Jawa Timur akan segera dibangun pasca peletakan batu pertama (groundbreaking) pada April 2020. Nantinya, pembangunan bandara ini akan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). PT Gudang Garam Tbk (GGRM) berkomitmen untuk mendanai seluruh pembangunannya.  

Lantas, dari pemerintah sumbangan apa yang diberikan dalam pembangunan bandara tersebut? 

Baca Juga: Menhub tak rekomendasikan Bandara Kediri jadi bandara internasional

Menko Maritim dan Investasi, Luhut B Pandjaitan mengatakan, pemerintah akan membantu dalam proses perizinan serta mengelola bandaranya melalui PT Angkasa Pura I (Persero). "Ya tadi proses izin segala macam pesawat terbang naik turun itu kan di Kementerian Perhubungan," kata Luhut ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (16/1/2020). 

Dalam rapat koordinasi mengenai rencana pembangunan Bandara Kediri, Luhut mengatakan, persoalan lahan hanya tersisa seluas 1 hektare saja yang belum dibebaskan. Namun, secara keseluruhan, penetapan lokasi dan desainnya sudah matang.

"Jadi Bandara Kediri saya kira hampir tuntas. Mengenai AP 1 sudah selesai, kemudian mengenai jalan udah selesai. Masih ada bidang tanah seluas satu hektare, sekian persen dari semua, tapi itu juga akan kita ganti. Jadi mereka disiapkan di tempat lain nilai lebih baik dari nilai yang sekarang ini," jelasnya. 

Baca Juga: Bangun Bandara Kediri, Gudang Garam siapkan dana Rp 6 triliun

Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, status Bandara Kediri telah ditetapkan sebagai bandara nasional. Pasalnya, jika keinginan bandara berstatus internasional akan berdampak terhadap pertahanan. Hal ini mengacu pernyataan pihak Gudang Garam yang berharap Bandara Kediri bisa berstatus internasional. 

"Jadi gini, kita itu lagi mau mengonsolisdasikan mana saja bandara yang untuk internasional. Kalau semua jadi internasional hub-nya bukan Jakarta jadi Singapura. Dan ini juga bermasalah berkaitan dengan pertahanan. Banyak hal. Lazimnya nggak begitu banyak sih, nggak asal-asal. Apalagi di Juanda kan dekat sekali. Jadi saya nggak rekemondasi jadi internasional airport," ujarnya. 

Baca Juga: Groundbreaking Bandara Kediri dilakukan April 2020

Dalam kesempatan yang sama, anak usaha Gudang Garam (GGRM), PT Surya Dhoho Investama (PT SDI), memperkirakan dana yang akan digelontorkan untuk pembangunan Bandara Kediri sebesar Rp 6 triliun. 

"Kalau itu finalisasi. Yang bisa saya katakan rangenya. Tanah aja Rp 3 triliun ya, plus bandara bisa Rp 3 triliun minimal. Tapi masih dibahas," ujar Direktur Utama PT SDI, Susanto Widyatmoko. 

Dia membenarkan, skema KPBU pembangunan Bandara Kediri dana keseluruhannya berasal dari Gudang Garam. "Sudah berproses, ini KPBU khusus. Kalau umum, misal tanah pemerintah, tapi infrastruktur swasta. Ini 100 persen swasta semua. Proses KPBU seperti ini pertama kalinya kayaknya. Karena 100 persen swasta," katanya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bandara Kediri Didanai 100 Persen Gudang Garam, Pemerintah?"

Penulis : Ade Miranti Karunia
Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×