Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tuban Petrochemical Industries atau Tuban Petro telah mendapatkan suntikan dana dari pemerintah sebesar Rp 2,62 triliun. Tuban Petro optimistis dana tersebut dapat dimanfaatkan oleh entitas perusahaan sehingga bisa menghemat devisa hingga US$ 6,6 milar pada tahun 2030.
Direktur Utama Tuban Petro Sukriyanto mengatakan pengembangan Tuban Petro akan berkontribusi bagi industri nasional. Salah satunya pasokan petrokimia bagi industri di dalam negeri bakal lebih terjamin.
“Optimalisasi aset Tuban Petro dalam jangka panjang, diprediksi akan dapat menghemat devisa hingga USD 6,6 miliar pada tahun 2030,” kata Sukriyanto di Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Jumat (18/10).
Baca Juga: Pemerintah resmi konversi utang Tuban Petro menjadi saham senilai Rp 2,62 triliun
Sukriyanto menyampaikan, pemerintah menginginkan aset Tuban Petro menjadi produktif. Sehingga, diharapkan perusahaan menjadi sehat dan bekerja secara optimal sehingga mampu berkontribusi lebih untuk pendapatan negara.
Di samping dapat mempekerjakan sekitar 14.500 orang, negara akan mendapatkan dividen, menurunkan impor bahan baku kimia, mengurangi defisit transaksi berjalan, juga mendorong industri manufaktur dalam negeri.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatawarta mengatakan, pemerintah mendorong agar Tuban Petro dapat dijadikan sebagai basis industri petrokimia nasional yang terintegrasi. Menurutnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap, melalui Tuban Petro, Indonesia akan memiliki industri petrokimia yang bisa diandalkan.
Baca Juga: Kemenperin ajak semua pihak optimistis dan kebut industri petrokimia
“Pengembangan Tuban Petro juga menjadi perhatian Presiden Joko Widodo karena Tuban Petro memiliki peran strategis memproduksi produk petrokimia bernilai jual tinggi untuk memenuhi kebutuhan nasional. Industri petrokimia hingga saat ini masih menjadi salah satu industri potensial nasional,” ujar Isa di kantor DJKN, Jumat (18/10).