kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dapat Restu Peningkatan Modal Dasar, Pan Brothers Matangkan Rencana Rights Issue


Senin, 27 Juni 2022 / 17:29 WIB
Dapat Restu Peningkatan Modal Dasar, Pan Brothers Matangkan Rencana Rights Issue
ILUSTRASI. Pekerja tengah menyelesaikan produksi masker dan alat pelindung diri (APD) di Pabrik Tekstil PT Pan Brothers Tbk. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pan Brothers Tbk (PBRX) makin mantap melaksanakan rencana  Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau Rights Issue. Diproyeksikan aksi korporasi ini akan terlaksana di akhir tahun ini atau di awal tahun depan. 

Sebagai informasi, dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan pada Senin (27/6), PBRX mendapat restu dari pemegang saham terkait persetujuan perubahan pasal 4 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan. Pihaknya melakukan Peningkatan Modal Dasar dari sebesar Rp 300 miliar menjadi sebesar Rp 647,5 miliar dengan nilai nominal Rp 25 per lembar saham. 

Melalui aksi ini, Pan Brothers meningkatkan saham dalam portepel dari 5.521.704.339 lembar menjadi 19.421.421.389 lembar saham. Sedangkan jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh saat ini adalah 6.478.295.611 lembar saham.

Baca Juga: Tuntaskan Restrukturisasi Utang, Pan Brothers (PBRX) Prediksi Penjualan Naik di 2023

Manajemen PBRX memaparkan upaya ini dilakukan sehubungan dengan rencana untuk melaksanakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau Right Issue pada tahun ini dan di masa mendatang. Dengan meningkatnya saham dalam Portepel Perseroan dapat melakukan penerbitan saham baru pada waktu diperlukan.

Direktur Pan Brothers, Fitri Ratnasari Hartono mengatakan, jadwal rights issue tetap akan dilakukan di tahun ini atau tahun depan maka dari itu pihaknya masih mempersiapkannya dengan menaikkan modal dasar. 

“Hasil dana akan digunakan untuk modal kerja, support modal kerja. Jadi kita perlu modal kerja yang banyak seperti membeli bahan baku, sampai di produksi, sampai terima payment dari buyers. Selama ini kami problem di modal kerja yang perlu besar. Utang kita pun utang modal kerja bukan investasi,” jelasnya saat ditemui di Jakarta, Senin (27/6). 

 

Fitri mengungkapkan, saat ini pihaknya masih mempersiapkan stanby buyer dalam rencana rights issue tersebut. Yang terang, Fitri bilang,  pemegang saham pengendali yakni PT Trisetijo Manunggal Utama akan ikut ambil bagian. Sebagai informasi, berdasarkan data 31 Mei 2022, PT Trisetjio Manunggal Utama memiliki 27,99% atau 1,813 miliar saham PBRX. 

Di sepanjang 2022, PBRX menyiapkan dana belanja modal senilai US$ 5 juta yang fokus dialokasikan untuk maintenance capex. Hingga kuartal I 2022 pihaknya baru menyerap kurang dari US$ 1 juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×