kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.216   -58,00   -0,36%
  • IDX 6.919   -9,14   -0,13%
  • KOMPAS100 1.006   -1,69   -0,17%
  • LQ45 770   -2,42   -0,31%
  • ISSI 227   0,08   0,03%
  • IDX30 397   -2,32   -0,58%
  • IDXHIDIV20 459   -2,76   -0,60%
  • IDX80 113   -0,20   -0,18%
  • IDXV30 114   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 128   -0,72   -0,56%

Dapat stimulus Rp 30 miliar, Perum Perindo serap 1.500 ton ikan nelayan


Kamis, 30 April 2020 / 15:27 WIB
Dapat stimulus Rp 30 miliar, Perum Perindo serap 1.500 ton ikan nelayan
ILUSTRASI. Pekerja memanen ikan patin di salah satu sentra budidaya ikan patin di Desa Bendiljati Wetan, Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (28/4/2020). Sejumlah pembudidaya mengatakan, harga ikan patin saat ini turun signifikan, dari sebelumnya mencapai kisaran Rp15.5


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Noverius Laoli

Tahap kedua, Perum Perindo menyerap produk perikanan sebesar 639.900 kg dengan valuasi Rp15 miliar dan seterusnya hingga target serapan nelayan terpenuhi. Untuk Natuna, jenis ikan yang diserap berupa cumi, layang demersal lokal dan gurita.

Sedangkan di Tahuna, ikan yang diserap yakni layang, deho dan cakalang. Sementara itu, di daerah lain serapan ikan berupa jenis ikan barramundi, gulama, tuna dan udang.

“Produk ikan yang diserap Perum Perindo dari nelayan dan petambak selanjutnya akan dimanfaatkan untuk diolah di Unit Pengolahan Ikan (UPI) milik Perum Perindo, selanjutnya hasil pengolahannya dijual melalui market place secara online, kerjasama reseller dan bahan paket bantuan sosial yang disalurkan oleh pemerintah,” ungkap Arief.

Baca Juga: Perum Perindo salurkan APD serta tingkatkan pembelian ikan nelayan untuk bansos

Selain itu, hasil serapan ikan juga dimanfaatkan untuk bahan baku industri dalam negeri, ekspor dan sebagian disimpan di 14 Cold Storage yang dikelola Perum Perindo. Perum Perindo berharap, langkah KKP memberikan fasilitas pinjaman dapat diikuti oleh kementerian lain dan perbankan sebagai komitmen bersama membantu nelayan ditengah pandemi covid 19.

Pasalnya, nelayan dan petambak adalah dua kelompok usaha mikro kecil dan menengah (UKM) yang ikut terdampak Covid-19 lantaran berkurangnya aktivitas penjualan ikan di TPI di sejumlah pelabuhan perikanan di Indonesia. Selain itu, industri perikanan lokal juga mengurangi produksinya akibat kebijakan untuk melakukan pembatasan jumlah karyawan yang bekerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×