Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki kuartal I-2021, perusahaan ekspedisi, SiCepat Ekspres mendapatkan pendanaan dari sejumlah investor sebesar US$ 170 juta atau sekitar Rp 2,4 triliun. Aksi ini menjadi pendanaan Series B terbesar di Asia Tenggara.
Adapun investor yang mendanai SiCepat Ekspres antara lain adalah Falcon House Partners, Kejora Capital, DEG (the German Development Finance Institution), Asia Based Insurer, MDI Ventures (by Telkom Indonesia), Indies Capital, Pavilion Capital (Temasek Holdings Subsidiary), Tri Hill dan Daiwa Securities. Aksi ini diklaim menjadi pendanaan Series B terbesar di Asia Tenggara.
“Pendanaan yang diterima oleh SiCepat Ekspres ini untuk memperkuat posisi SiCepat Ekspres sebagai ekspedisi dengan layanan logistik terintegrasi yang melayani e-commerce, dimana kami merencanakan perluasan jaringan, seiring dengan berkembangnya pasar e-commerce. Layanan terintegrasi kami juga senantiasa membantu perkembangan bisnis para UMKM terutama yang memiliki produk-produk lokal, agar dimasa sulit seperti sekarang masih bisa bertahan dan berkembang, dengan memberikan beberapa layanan promosi dan tarif yang kompetitif,” jelas The Kim Hai, CEO SiCepat Ekspres, Jumat (5/3).
Ia melanjutkan, kinerja perseroan terangkat sebab masa pandemi Covid-19 juga telah mempengaruhi perkembangan bisnis retail e-commerce di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, yang juga berdampak kepada bisnis ekspedisi termasuk SiCepat Ekspres.
Baca Juga: Transaksi SiCepat Ekspres melesat 194% secara tahunan pada 2020
Dengan suntikan pendanaan tersebut, The Kim Hai bilang pihaknya akan melakukan investasi lebih lanjut dalam memperluas layanan logistik dan infrastrukturnya.
Saat ini SiCepat Ekspres menyediakan layanan Penjemputan (First-mile) & Pengiriman (Last-mile), Pergudangan (Fulfillment Center), Layanan Pendukung Perdagangan (Commerce-enabling Services), Distribusi Online dan Logistik Jarak Menengah (Middle-mile Logistic).
Dengan penataan layanan logistik tersebut, SiCepat Ekspres mampu menyediakan layanan logistik terintegrasi untuk ekonomi zaman baru (new economy) ini yang melayani segmen pasar e-commerce dan social commerce.
Sebastian Togelang, Managing Partner & Direktur Kejora Capital menambahkan pertumbuhan e-commerce di Indonesia pada tahun 2020 mencapai Rp 460 triliun, dengan proyeksi peningkatan sebesar 21% di tahun 2025.
“Kami sangat percaya bahwa SiCepat Ekspres akan tumbuh dan berkembang pesat seiring dengan berkembangnya pasar e-commerce yang telah menyumbangkan 25% dari total perekonomian digital,” tambahnya.
Sebagai informasi, pada tahun 2014 ketika SiCepat Ekspres didirikan, perusahaan ekspedisi ini hanya melayani UMKM (pasar social commerce) yang tersedia di media sosial. Pihaknya terus memperluas jaringan ke seluruh Indonesia dan mengembangkan teknologi untuk menyediakan layanan pengantaran dan penjemputan paket di beberapa platform e-commerce.
Pada tahun 2020 SiCepat Ekspres telah mengirimkan lebih dari 1,4 juta paket perhari dengan lebih dari 97% tingkat layanan untuk pengiriman satu hari sampai di tempat tujuan.
Selanjutnya: M Cash Integrasi (MCAS) dirikan anak usaha baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News