Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BOGOR. PT Inti Sinergi Formula meluncurkan bahan bakar minyak (BBM) berbahan nabati bernama Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos atau Bobibos.
Produk ini diklaim mampu menghasilkan emisi nyaris nol, dengan jerami sebagai bahan baku utama.
Founder Bobibos, M Ikhlas Thamrin, mengatakan pemilihan jerami didasari oleh pertimbangan harga pokok produksi (HPP) agar tetap terjangkau masyarakat.
“Tujuannya supaya masyarakat bisa menikmati BBM bersih dengan biaya murah,” ujarnya saat ditemui di Jonggol, Jawa Barat, Selasa (11/11/2025).
Baca Juga: Penerapan Etanol E10, Diprediksi Dapat Tekan Konsumsi BBM 4,2 Juta Kiloliter
Ikhlas menuturkan, timnya sempat meneliti sejumlah bahan alternatif seperti tebu, singkong, dan mikroalga.
Namun, hanya jerami yang mampu menghasilkan HPP di bawah batas atas yang telah ditetapkan.
“Kami sudah menetapkan batas atas HPP sebelum riset dimulai. Kalau hasil uji menunjukkan HPP di atas batas itu, berarti belum feasible,” jelasnya.
Tiga Aspek Riset: Teknologi, Komersialisasi, dan Regulasi
Ikhlas menjelaskan, riset Bobibos dibangun atas tiga pilar utama: teknologi, komersialisasi, dan penerimaan politik terutama yang berkaitan dengan regulasi pemerintah.
Pada aspek teknologi, tim Bobibos merancang sendiri mesin biokimia yang mengekstraksi jerami menjadi bahan bakar nabati melalui lima tahapan proses.
“Aspek komersialisasi berfokus pada batas atas HPP. Buat apa bahan bakar yang hebat kalau harganya mahal dan tidak laku di pasar,” kata Ikhlas.
Baca Juga: Menakar Ambisi Indonesia Bebas Impor Solar Lewat Biodiesel
Dorong Ekonomi Sirkular di Pertanian
Penggunaan jerami sebagai bahan baku juga disebut memberi dampak positif bagi sektor pertanian. Petani dapat menjual beras sebagai produk utama dan jeraminya diolah menjadi bahan bakar.
“Sawah seharusnya bisa menjadi pusat energi sekaligus pusat pangan,” ujarnya.
Terkait regulasi, Ikhlas menyebut pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah melalui pembina Bobibos yang juga anggota DPR, Mulyadi.
Produksi 300 Liter per Hari, Siap Uji Publik Februari 2026
Saat ini, kapasitas produksi Bobibos mencapai 300 liter per hari. Berdasarkan riset perusahaan, 1 hektare sawah menghasilkan sekitar 9 ton jerami yang dapat diolah menjadi 3.000 liter bahan bakar.
“Dari 3.000 liter itu, bisa digunakan 1.500 liter untuk bensin dan 1.500 liter untuk solar, tergantung kebutuhan,” jelas Ikhlas.
Baca Juga: Menakar Kinerja Industri Kimia di Tengah Lonjakan Impor dan Hadirnya Pabrik Baru
Uji publik Bobibos dijadwalkan mulai Februari 2026 di fasilitas perusahaan di Jonggol. Namun, Ikhlas belum mengonfirmasi waktu pasti peluncuran komersialnya.
Bobibos diklaim memiliki nilai oktan (RON) 98,1, berdasarkan hasil uji laboratorium Balai Besar Direktorat Jenderal Migas LEMIGAS.
BBM ini telah diuji coba di berbagai kendaraan, mulai dari Honda BeAT, Toyota Alphard, hingga Nissan Navara.
Selanjutnya: Pendapatan Trisula International (TRIS) Tumbuh 9,8% hingga Kuartal III-2025
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (12/11), Hujan Lebat dan Angin Kencang di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













