kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Darma Henwa (DEWA) optimistis bisa garap empat proyek di tahun depan


Selasa, 03 Desember 2019 / 16:26 WIB
Darma Henwa (DEWA) optimistis bisa garap empat proyek di tahun depan
ILUSTRASI. Darma Henwa juga mengumumkan pencapaian kinerja Perseroan tahun 2018.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Darma Henwa Tbk (DEWA) tengah serius untuk menggarap sektor pertambangan non-batubara, yakni tambang mineral. Emiten berkode DEWA ini sedang mengincar kontrak empat proyek jasa pertambanagan mineral agar dapat digarap di tahun depan.

Presiden Direktur DEWA Saptari Hoedaja mengatakan, saat ini porsi dari pertambangan non-batubara terhadap pendapatan DEWA masih sangat kecil. Dengan masuknya keempat proyek tersebut, Saptari berharap DEWA bisa mengembangkan diversifikasi bisnis dengan meningkatkan porsi pendapatan dari jasa pertambangan mineral.

Baca Juga: Darma Henwa (DEWA) Pacu Kinerja Hingga Akhir Tahun

Namun, Saptari masih belum bisa mengatakan target dan proyeksi pendapatan yang bisa diraih, maupun belanja modal alias capital expenditure (capex) yang akan dianggarkan untuk menggarap empat kontrak jasa pertambangan mineral tersebut. "Masih kecil (kontribusi dari non-batubara). Kita sedang bicara dengan klien. Kita melihat opportunity-nya," ungkap Saptari dalam Public Expose yang digelar Selasa (3/12).

Corporate Secretary & Chief Corporate Service Officer DEWA Mukson Arif Rosyidi menjelaskan, saat ini porsi pendapatan DEWA masih didominasi oleh sektor jasa pertambangan batubara sekitar 97%. Sementara dari segmen pertambangan non-batubara, DEWA baru bisa membukukan pendapatan sebesar US$ 1,76 juta.

"Masih kecil, namun peluang dan prospek ke depan sangat besar, ada empat potensi proyek yang sedang kami bicarakan untuk menjadi kontrak," ujar Mukson.

Adapun, pendapatan non-tambang tersebut didapatkan dari pembuatan akses jalan tambang timah dan seng milik PT Dairi Prima Mineral (DPM) di Sumatera Utara yang sudah dirampungkan bulan lalu. "Pembukaan akses jalan tambang itu sudah selesai bulan lalu, sekitar bulan Oktober," kata Mukson.

Baca Juga: Kontraktor Tambang Belum Merevisi Target Meski Harga Batubara Lesu

Lebih lanjut, Mukson menjelaskan empat proyek yang tengah diincar oleh DEWA. Yakni: Pertama, pengerjaan proyek seng dan timah di Dairi, Sumatera Utara. Mukson bilang, proyek tersebut merupakan lanjutan dari pembuatan akses jalan tambang DPM yang telah dirampungkan DEWA.

"Itu baru satu proyek, akses jalan. Kegiatan lainnya sedang kita bidding, ini cukup besar nilainya," ujar Mukson tanpa menyebutkan angka.

Ia mengatakan, pengerjaan yang sedang diincar DEWA di proyek tersebut adalah pre-mining dan earthwork yang mencakup pengerjaan sipil dan instalasi pertambangan. "Ini sedang bidding dan pembicaraan lebih lanjut,kami harapkan awal tahun sudah ada kejelasan (kontrak)," kata Mukson.

Kedua, adalah proyek penambangan emas dan tembaga di Tombulilato, Blok Sungai Mek, Gorontalo. Dalam proyek tersebut, DEWA ingin dapat mengerjakan road construction, aktivitas penambangan dan reklamasi.

Untuk proyek ini, Mukson mengatakan bahwa DEWA dan calon klien tengah menyusun Letter of Intent (LoI). Ia menargetkan kontrak sudah bisa didapatkan pada Kuartal II-2020 nanti.

Baca Juga: Emiten kontraktor tambang tetap optimistis di tengah lesunya harga batubara

"Kami sedang dalam tahap menyusun LoI. Kontraknya nanti setelah LoI selesai, mudah-mudahan di Q2 (2020) sudah bisa (berkontrak)," imbuhnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×