Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. SM+, perusahaan infrastruktur dan layanan digital yang didukung oleh Sinar Mas, menargetkan penyelesaian pembangunan pusat data SMX01 pada kuartal kedua tahun 2026.
Pusat data yang berlokasi di kawasan pusat bisnis Jakarta ini dikembangkan melalui kerja sama dengan Korea Investment Real Asset Management (KIRA) dan menelan investasi lebih dari US$ 300 juta.
SMX01 dirancang sebagai pusat data dengan kapasitas awal sebesar 18 MW, yang dapat ditingkatkan hingga 60 MW. Fasilitas ini akan dilengkapi dengan teknologi canggih, termasuk dukungan untuk rak dengan kepadatan daya tinggi hingga 130 KW per rak, sistem pendingin udara terbaru serta liquid cooling sesuai permintaan, serta konektivitas ke berbagai penyedia internet melalui jalur fiber yang beragam.
Presiden Direktur & CEO SM+, Herson Suindah, menekankan pentingnya lokasi pusat data ini yang berada di pusat bisnis Jakarta, dekat dengan berbagai institusi keuangan dan Bursa Efek Indonesia.
"Data center ini berada di central business district karena kami sangat dekat dengan jantung internet di Indonesia. Selain itu, klien target kami banyak berada di kawasan pusat Jakarta, terutama di sektor perbankan dan institusi keuangan," ujar Herson kepada awak media di Jakarta, Kamis (6/3).
Baca Juga: Dukung Ekosistem AI, ISC Tambah Kapasitas Data Center
Jika kita lihat, kata dia, jarak lokasi kami ke Bursa Efek Indonesia hanya sekitar 3 km, dan ini sangat penting karena semakin jauh jaraknya, maka akan ada latensi atau delay dalam transfer data.
Menurutnya, sebagai internet exchange data center, SM+ harus memastikan latensi yang seminimal mungkin agar dapat memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. Oleh karena itu, pemilihan lokasi menjadi salah satu faktor utama yang diperhitungkan dalam pembangunan SMX01.
Herson juga menegaskan bahwa SMX01 bukanlah pusat data terakhir yang akan dibangun oleh SM+. Perusahaan akan terus melakukan ekspansi seiring dengan meningkatnya permintaan pasar terhadap infrastruktur digital.
"Mengenai ekspansi, ini tentunya bukan data center terakhir yang akan kami bangun. Kami terus mencari kesempatan dan mengikuti permintaan pasar. Kebutuhan data semakin meningkat, dan permintaan pusat data juga akan semakin besar. Saat ini, SM+ sudah memiliki 24 pusat data yang tersebar di seluruh Indonesia, dan kami akan terus mengembangkan jaringan ini," jelasnya.
Baca Juga: Pengembangan Kawasan Industri Didukung Permintaan Data Center dan Kendaraan Listrik
Ia menambahkan bahwa SM+ akan membangun pusat data dengan ukuran yang lebih kecil di berbagai daerah agar dapat menjangkau pelanggan secara lebih luas. Selain menunggu kedatangan pelanggan, SM+ juga akan melakukan pendekatan aktif dalam menawarkan layanan pusat data mereka.
"Khusus di Jakarta, kapasitas awal SMX01 memang 18 MW, tapi karena perkembangan teknologi yang sangat pesat, kami sudah menyiapkan infrastruktur listrik di gedung ini hingga kapasitas 60 MW. Selain itu, kami juga memiliki lahan kosong di seberang yang telah kami siapkan untuk pengembangan pada fase berikutnya," tutup Herson.
Baca Juga: Unit Bisnis Dian Swastatika (DSSA), SM+ Bangun Data Center Rp4,9 Triliun di Jakarta
Selanjutnya: Bank Syariah Indonesia (BSI) Belum Jalankan Semua Layanan Bank Emas, Ini Penyebabnya
Menarik Dibaca: Ini Langkah Praktis Tarik Tunai BCA Tanpa Kartu ATM dengan Aman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News