Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten di sektor kawasan industri diperkirakan akan semakin berkembang seiring meningkatnya permintaan di sektor data center dan ekosistem kendaraan listrik (EV).
Beberapa perusahaan besar telah melakukan ekspansi yang signifikan dalam menghadapi tren ini.
Salah satu contohnya adalah PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). Melalui kawasan industrinya di Subang, Subang Smartpolitan, SSIA telah menjual lahan seluas 108 hektare kepada perusahaan kendaraan listrik China Build Your Dreams (BYD).
Hal ini menjadikan SSIA pusat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Baca Juga: Sektor Data Center dan Kendaraan Listrik Diprediksi Mendominasi Kawasan Industri 2024
Dengan adanya penjualan ini, SSIA juga menaikkan target penjualan lahan untuk tahun 2024.
“Target pemasaran kami meningkat dari 65 hektare menjadi 184 hektare, senilai Rp2,2 triliun,” ungkap Erlin Budiman, Wakil Presiden Hubungan Investor SSIA, Senin (21/10).
Hingga September 2024, SSIA mencatat peningkatan pra-penjualan sebesar 2.706% YoY, menjadi 142 hektare senilai Rp1,749 triliun, naik signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Selain SSIA, PT Jababeka Tbk (KIJA) juga memperkuat posisinya di sektor kawasan industri melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal di Jawa Tengah, yang saat ini memiliki 103 tenant, dengan 49% berasal dari investasi asing.
Permintaan dari industri otomotif China menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan kawasan ini.
“Permintaan dari China untuk industri otomotif, ban, makanan, kendaraan listrik, dan plastik mendorong ekspansi di KEK Kendal,” jelas Corporate Secretary KIJA.
Baca Juga: Kinerja Emiten Kawasan Industri Masih Penuh Tantangan, Simak Rekomendasi Sahamnya
Sepanjang tahun ini, KEK Kendal menyumbang 89% dari total pendapatan KIJA sebesar Rp2,37 triliun, dan prapenjualan kawasan ini ditargetkan mencapai Rp1,35 triliun pada akhir tahun 2024.
PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) juga menjadi pemimpin di sektor data center di Indonesia, dengan 14 tenant data center di kawasan industri Deltamas.
"Kami memprediksi akan ada tambahan dua tenant lagi, sehingga totalnya menjadi 16 tenant di akhir tahun 2024," kata Tondy Suwanto, Direktur dan Sekretaris Perusahaan DMAS.
Dengan portofolio lahan sekitar 300 hektare yang disiapkan untuk sektor ini, DMAS menarik minat investor dari Amerika Serikat, Belanda, Australia, dan Malaysia.
Baca Juga: Investasi ke Malaysia Mengancam Indonesia: HKI Serukan Reformasi Iklim Investasi
Menurut Sanny Iskandar, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI), sektor kendaraan listrik akan terus tumbuh pesat hingga tahun 2025.
"Ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri, termasuk produksi baterai EV dan komponen pendukung, memberikan prospek cerah bagi kawasan industri yang fokus pada otomotif dan energi terbarukan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News