kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.706.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.340   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.618   86,45   1,32%
  • KOMPAS100 963   10,57   1,11%
  • LQ45 753   6,24   0,83%
  • ISSI 204   3,07   1,52%
  • IDX30 391   2,33   0,60%
  • IDXHIDIV20 475   7,20   1,54%
  • IDX80 109   1,13   1,05%
  • IDXV30 113   2,27   2,05%
  • IDXQ30 129   1,02   0,80%

Unit Bisnis Dian Swastatika (DSSA), SM+ Bangun Data Center Rp4,9 Triliun di Jakarta


Kamis, 06 Maret 2025 / 15:28 WIB
Unit Bisnis Dian Swastatika (DSSA), SM+ Bangun Data Center Rp4,9 Triliun di Jakarta
Herson Suindah, Presiden Direktur & CEO SM+


Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan infrastruktur dan layanan digital SM+ meresmikan peletakan batu pertama pembangunan SMX01, di Kawasan Pusat Bisnis Jakarta, Kamis 6 Maret 2025.

Pusat data ini merupakan hasil kerja sama SM+ dengan Korea Investment Real Asset Management (KIRA) dan menelan investasi lebih dari US$300 juta atau sekitar Rp4,9 triliun.  

Asal tahu saja, SM+ merupakan unit bisnis infrastruktur digital di bawah PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), bagian dari pilar bisnis energi dan infrastruktur Sinar Mas.

Peletakan batu pertama proyek ini telah dilakukan, menandai langkah awal pengembangan pusat data yang dirancang khusus untuk kebutuhan artificial intelligence (AI) dan hyperscale. 

SMX01 dijadwalkan beroperasi pada semester kedua tahun 2026 dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan infrastruktur digital yang terus berkembang di Asia Tenggara. Menurut proyeksi, ekonomi digital di kawasan ini berpotensi mencapai US$1 triliun pada 2030.  

Baca Juga: Laba Bersih Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Anjlok 40,31% di Semester I-2024

Presiden Direktur & CEO SM+, Herson Suindah, mengatakan bahwa SMX01 menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam menyediakan infrastruktur digital yang aman dan skalabel.  

"Pusat data terbaru ini mencerminkan komitmen kami untuk menyediakan infrastruktur digital yang aman dan memiliki skalabilitas, sehingga dapat menghubungkan pasar Indonesia yang sedang berkembang dengan ekosistem digital global," ujar Herson kepada awak media, di Jakarta Selatan, Kamis (6/3).

Melalui SMX01, bersama dengan jaringan kami ke 24 edge data center yang saling terhubung di seluruh Indonesia, kami memungkinkan penerapan teknologi canggih, mengurangi latency jaringan untuk pengguna akhir, mempercepat masuknya perusahaan global, dan mendukung beban kerja AI yang terdistribusi. 

"Seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, kami bangga dapat membangun fondasi yang diperlukan untuk mendukung ekspansi ini bersama dengan para mitra kami," ujar Herson.  

SMX01 akan memiliki luas hampir 15.500 meter persegi dengan kapasitas hingga 2.400 rak yang tersebar dalam sembilan data hall. 

Infrastruktur ini dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan, mulai dari layanan colocation hingga pusat data hyperscale yang membutuhkan rak berkepadatan daya tinggi. Kapasitas awalnya sebesar 18 MW dengan potensi peningkatan hingga 60 MW.  

Selain itu, SMX01 akan dilengkapi dengan teknologi pendingin canggih, sistem liquid cooling sesuai permintaan, serta berbagai jalur fiber dari penyedia internet terkemuka di Indonesia. 

Pusat data ini juga mengusung prinsip keberlanjutan dengan desain hemat energi dan Power Usage Effectiveness (PUE) yang rendah, serta mengincar sertifikasi green building.  

CEO KIRA, Yong Sik Kim, menyampaikan optimismenya terhadap pertumbuhan ekonomi digital Indonesia melalui proyek ini.  

"Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan SM+ dan LG Sinar Mas dalam proyek pusat data unggulan ini. Investasi kami di SMX01 menegaskan keyakinan kami terhadap pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia," kata Yong Sik Kim.  

CEO LG Sinar Mas, Dong Hyup Han, menambahkan bahwa proyek ini merupakan langkah strategis dalam pengembangan infrastruktur digital nasional.  

"Kolaborasi kami dengan SM+ dan KIRA dalam proyek SMX01 merupakan pencapaian penting dalam memajukan infrastruktur digital Indonesia. Dengan menggabungkan keahlian teknologi kami dan pengetahuan SM+ terhadap pasar lokal, kami menetapkan tolok ukur baru untuk pusat data di kawasan ini," ujar Dong Hyup Han.  

SM+ merupakan unit bisnis infrastruktur digital di bawah PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), bagian dari pilar bisnis energi dan infrastruktur Sinar Mas. Hingga saat ini, SM+ mengelola 25 pusat data di seluruh Indonesia dengan total kapasitas IT load gabungan mencapai 40 MW, baik yang telah beroperasi maupun dalam tahap pengembangan. Dengan pembangunan SMX01, DSSA semakin memperkuat posisinya di sektor infrastruktur digital, mendukung akselerasi ekonomi digital Indonesia.

Baca Juga: Laba Meningkat 18% pada 2024, Adhi Karya (ADHI) Beberkan Faktor Pendorongnya

Selanjutnya: Pendaftaran Mudik Gratis INKA 2025 Telah Dibuka, Cek Syarat dan Rute Perjalanan

Menarik Dibaca: Ini Langkah Praktis Tarik Tunai BCA Tanpa Kartu ATM dengan Aman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×