kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.577.000   13.000   0,83%
  • USD/IDR 16.419   -77,00   -0,47%
  • IDX 7.159   79,62   1,12%
  • KOMPAS100 1.063   9,50   0,90%
  • LQ45 837   9,48   1,15%
  • ISSI 213   0,35   0,17%
  • IDX30 431   5,58   1,31%
  • IDXHIDIV20 514   6,73   1,33%
  • IDX80 121   1,01   0,84%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 142   1,58   1,12%

Data Sinergitama (ELIT)Targetkan Pendapatan Tumbuh 30% di 2025, Ini Strateginya


Kamis, 16 Januari 2025 / 10:55 WIB
Data Sinergitama (ELIT)Targetkan Pendapatan Tumbuh 30% di 2025, Ini Strateginya
ILUSTRASI. PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) menargetkan pertumbuhan pendapatan minimal 30% pada tahun 2025.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perusahaan teknologi PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) menargetkan pertumbuhan pendapatan minimal 30% pada tahun 2025.

Sebagai gambaran, pada sembilan bulan pertama tahun 2024, ELIT mencatatkan kinerja yang menggembirakan dengan pendapatan yang melonjak sebesar 137%, mencapai Rp 45 miliar dari sebelumnya Rp 19 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 
Sementara itu, laba bersih perusahaan juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 174%, dari Rp 8,1 miliar menjadi Rp 22,2 miliar secara tahunan (YoY).

"Untuk target pertumbuhan tahun 2025, minimal 30%. Kami berfokus pada ekspansi dan penguatan lini bisnis yang ada, termasuk memperkuat infrastruktur teknologi kami," ujar Presiden Direktur Elitery, Kresna Adiprawira kepada KONTAN, Rabu (15/1).

Baca Juga: AS Batasi Ekspor Chip AI ke Indonesia, Begini Strategi Data Sinergitama (ELIT)

Dalam upaya mencapai target tersebut, ELIT merencanakan belanja modal (capex) sekitar Rp 50 miliar untuk tahun 2025. Investasi tersebut akan dialokasikan untuk ekspansi anak usaha, serta pembelian server dan lisensi teknologi yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan layanan AI dan cloud computing.

"Kami akan melanjutkan ekspansi anak usaha dan memperkuat kapasitas server serta lisensi yang mendukung inovasi produk teknologi kami," imbuhnya.

Namun, di tengah pencapaian yang menggembirakan, ELIT juga menghadapi tantangan besar, terutama terkait dengan kebijakan pembatasan ekspor chip AI yang diterapkan oleh Pemerintahan AS. Pembatasan ini berpotensi menghambat akses terhadap chip terbaru yang digunakan dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). 

Kresna mengungkapkan bahwa meskipun pembatasan ini dapat mempengaruhi jangka panjang, saat ini chip yang tersedia di Indonesia masih dapat memenuhi mayoritas kebutuhan AI. 

“Dalam jangka panjang, pembatasan ini tentunya dapat menghambat perkembangan dan inovasi AI di Indonesia, tetapi dalam waktu dekat, chip yang tersedia masih cukup untuk mendukung penggunaan AI di pasar domestik,” jelasnya.

Kresna juga menjelaskan bahwa ELIT telah mengambil langkah strategis untuk mengatasi potensi kekurangan pasokan chip AI. Salah satunya adalah dengan menjalin kerja sama dengan penyedia layanan cloud seperti Google Cloud Platform (GCP) dan Amazon Web Services (AWS) untuk memastikan ketersediaan chip yang diperlukan.

“Layanan AI kami tetap dapat berjalan dengan chip AI yang ada saat ini, melalui GCP dan AWS. Kami juga terus memantau perkembangan kebijakan dan menyiapkan langkah mitigasi untuk menghadapi risiko pembatasan pasokan chip,” katanya.

Baca Juga: Data Sinergitama (ELIT) Kucurkan Capex Rp 20 Miliar pada 2024

Dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap chip dari Amerika Serikat, ELIT juga memperluas bisnisnya ke negara-negara lain, salah satunya adalah Malaysia. Kresna menyebutkan bahwa Malaysia merupakan lokasi strategis yang memungkinkan perusahaan untuk mengakses rantai pasokan teknologi yang lebih beragam dan tidak terpengaruh oleh pembatasan ekspor chip.

“Malaysia tidak termasuk dalam negara yang dikenakan pembatasan ekspor chip AI, jadi ini menjadi kesempatan bagi kami untuk memperkuat kolaborasi dengan penyedia chip lokal dan meningkatkan kelangsungan operasional kami di masa depan,” jelasnya.

Meski menghadapi tantangan, ELIT tetap optimistis dapat mempertahankan daya saing dan terus berinovasi di pasar teknologi Indonesia. Perusahaan berkomitmen untuk mendukung perkembangan sektor AI dan cloud computing di Indonesia, yang menjadi kunci utama dalam mendorong transformasi digital di berbagai industri.

Selanjutnya: Indonesia Central Bank Says Rupiah Depreciation Still Under Control

Menarik Dibaca: Afiliasi Lazada Jadi Pilihan Cerdas di 2025, Begini Kisah Sukses PamPam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×