Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
Kedua, dengan mengamankan kas perusahaan. Sebabnya alibat Covid-19 beberapa klien ada yang menunda pembayaran karena start billing terlambat akibat keterlambatan kedatangan equipment untuk proyek yang dibangun di 2020 ini.
"Selain itu, juga adanya tren ekonomi dan pelemahan daya beli sehingga kami mengamankan kas dengan cara mempercepat progres pembangunan atas order yang banyak dan juga melakukan kerja bisnis model," paparnya.
Baca Juga: Indosat (ISAT) cetak untung Rp 1,57 triliun di tahun lalu setelah merugi di 2018
Selanjutnya, dengan monetisasi permintaan data yang tinggi dan juga konsolidasi pasar dengan melakukan pembelian kepada tower provider baik itu berupa aset maupun perusahaan.
Keempat, transforming into digitalisasi enterprise dengan mempersiapkan semua kegiatan operasi perawatan yang dilakukan secara otomatis dengan inovasi dan aplikasi yang bisa mengotomatisasi kegiatan maintenance dan modernisasi data base.
Kelima, perusahaan juga menyiapkan percepatan 5G dan IoT service. "Jadi, kami galakan gerakan satu kepala satu inovasi dan kami kolaborasikan," jelasnya.
Selanjutnya: Telkom Tertopang Penambahan Menara Baru, Begini Rekomendasi Analis untuk Saham TLKM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News