kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) bukukan kenaikan pendapatan 12,9% per Juli 2020


Jumat, 04 September 2020 / 20:40 WIB
Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) bukukan kenaikan pendapatan 12,9% per Juli 2020
ILUSTRASI. President Director & Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Ahmad Al Neama (kiri) saat berjabat tangan setelah bertukar dokumen penandatanganan dengan Chief Executive Officer Mitratel Herlan Wijanarko (kanan) di Kantor Pusat Indosat Ooredoo, Jakarta (20/


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Fenomena bekerja dan sekolah dari rumah memberikan efek positif bagi kinerja PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel). Anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) ini berhasil catatkan pertumbuhan penjualan 12,9%.

Chief Marketing Officer Mitratel, Rakhmad Tunggal Afifuddin, menyebutkan, fenomema sekolah dan bekerja dari rumah meningkatkan permintaan layanan data. Dengan fenomena tersebut hampir semua operator datanya tumbuh di atas 20%.

"Kesempatan ini menjadi kabar baik untuk kami sebagai tower provider dengan permintaan kolokasi kepada tower kami yang lebih besar, terutama di Luar Jawa," ujarnya dalam MarkPlus Industry Roundtable pada Jumat (4/9).

Ia mengungkapkan per Juli 2020 pertumbuhan penjualan sebesar 12,9% menjadi Rp 3,63 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,21 triliun.

Baca Juga: Prospek Tower Bersama Cerah, Simak Rekomendasi Saham TBIG

Adapun kolokasi menjadi tulang punggung dengan berkontribusi Rp 2,91 triliun atau tumbuh 26,9% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,3 triliun. Sementara built to suit (B2S) mencatatkan penurunan 22,2%.

"Karena memang di B2S ada tantangan dengan masa pembangunan yang melambat akibat Covid-19 terutama terkait perizinan," jelasnya.

Rakhmad mengungkapkan Mitratel mencatatkan pendapatan sebesar Rp 3,38 triliun dengan Ebitda sebesar Rp 2,28 triliun dengan margin 67,5%. "Net income kami juga bertumbuh cukup tinggi di 11%," tuturnya. Adapun pendapatan bersih Mitratel sebesar Rp 378 miliar.

Baca Juga: Kinerja Indosat Bakal Moncer di Tengah Wabah Corona, Ini Rekomendasi Saham untuk ISAT

Sebagai tambahan, per Juli Mitratel telah memiliki 16.091 tower dengan jumlah 25.022 tenan. Adapun tenancy ratio-nya berada di level 1,56x.

Rakhmad juga memaparkan bahwa perusahaan telah menyiapkan strategi selama Covid-19 dan post Covid-19. Pertama dengan memastikan kesehatan seluruh karyawannya dengan kebijakan untuk flexible work arrangment maksimal adalah 40%, walaupun saat ini sebagian besar bekerja dari rumah.

Kedua, dengan mengamankan kas perusahaan. Sebabnya alibat Covid-19 beberapa klien ada yang menunda pembayaran karena start billing terlambat akibat keterlambatan kedatangan equipment untuk proyek yang dibangun di 2020 ini.

"Selain itu, juga adanya tren ekonomi dan pelemahan daya beli sehingga kami mengamankan kas dengan cara mempercepat progres pembangunan atas order yang banyak dan juga melakukan kerja bisnis model," paparnya.

Baca Juga: Indosat (ISAT) cetak untung Rp 1,57 triliun di tahun lalu setelah merugi di 2018

Selanjutnya, dengan monetisasi permintaan data yang tinggi dan juga konsolidasi pasar dengan melakukan pembelian kepada tower provider baik itu berupa aset maupun perusahaan.

Keempat, transforming into digitalisasi enterprise dengan mempersiapkan semua kegiatan operasi perawatan yang dilakukan secara otomatis dengan inovasi dan aplikasi yang bisa mengotomatisasi kegiatan maintenance dan modernisasi data base.

Kelima, perusahaan juga menyiapkan percepatan 5G dan IoT service. "Jadi, kami galakan gerakan satu kepala satu inovasi dan kami kolaborasikan," jelasnya.

Selanjutnya: Telkom Tertopang Penambahan Menara Baru, Begini Rekomendasi Analis untuk Saham TLKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×