kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DCI Indonesia (DCII) dan Telkom (TLKM) berpotensi menjadi penguasa bisnis data center


Rabu, 08 September 2021 / 18:49 WIB
DCI Indonesia (DCII) dan Telkom (TLKM) berpotensi menjadi penguasa bisnis data center
ILUSTRASI. Teknologi. By: SHUTTERSTOCK


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Eksekutif ICT Institute, sekaligus pengamat teknologi, Heru Sutadi menilai kebutuhan akan data center saat ini dan ke depan di Indonesia sangat besar. Hal itu didorong dari adanya perkembangan dari bisnis adopsi digital yang  semakin naik daun. Sehingga hal itu mendorong kebutuhan bisnis data center semakin tinggi. 

Menurutnya, perkembangan bisnis digital apapun akan mendorong kebutuhan data center. Bahkan tak hanya di sektor e-commerce yang membutuhkan data center, juga termasuk sektor pemerintahan, BUMN, sekolah, kampus, layanan gim, bahkan nanti internet of things (IoT). “Ini akan menjadikan bisnis data center jadi bisnis yang diminati banyak investor,” jelas dia kepada Kontan.co.id, Rabu (8/9). 

Menurutnya, bisnis di bidang data center ini merupakan bisnis yang padat modal. Sehingga silahkan saja kalau asing turut berinvestasi data center di Indonesia. Namun harus ada pengawasan dan pengaturan agar kompetisi dilakukan secara sehat. “karena ini real investasi. ada barang nya di Indonesia meski harus ada dorongan penggunaan produk yang bisa diproduksi di Indonesia,” tambahnya. 

Beberapa pemain asing yang juga turut terjun ke bisnis data center diantaranya adalah Tencent yang akan segera memiliki dua Internet Data Center di Indonesia, kemudian ada Amazon, Google, Alibaba, bahkan di tahun ini Microsoft juga akan mulai bangun pusat data dan terakhir yakni Princeton Digital Group. 

Baca Juga: TLKM pastikan gedung data center di Cikarang akan rampung di akhir tahun 2021

Namun, di Indonesia sendiri, Heru menilai penguasa di bidang data center ini adalah PT DCI Indonesia (DCII) dan juga PT Telkom Indonesia (TLKM). 

Seperti yang diketahui saat ini, DCI sebagai perusahaan lokal yang unggul dengan memiliki total kapasitas sebesar 37 MW yang mana menguasai pangsa pasar data center colocation di Indonesia. Adapun DCI juga telah menggandeng kerja sama yang strategis dengan Anthony Salim dalam pembangunan lokasi kedua hyperscale data center kampus DCI di Kawasan Pertiwi Lestari Industrial Estate Karawang. Adapun investasi yang disiapkan mencapai Rp 1,5 triliun sampai dengan Rp 2 triliun. 

Sementara itu, TLKM sendiri juga tengah memulai pembangunan data center skala besar berstandar global dengan sertifikasi tier 3 dan 4 yakni Telkom Hyperscale Data Center (HDC) di pertengahan tahun 2021. Adapun kapasitas yang dimiliki yakni 25MW yang diproyeksikan akan selesai pada akhir 2021. Sebagai informasi, bangunan itu memiliki seluas 65.000 meter persegi dengan total kapasitas mencapai 10.000 rack di Cikarang, Bekasi. “DCI dan Telkom akan berpotensi jadi penguasa bisnis. Tapi Telkom harus menyelesaikan hyperscale data centernya segera,” ujar Heru. 

Dia pun memperkirakan investasi yang digelontorkan oleh Telkom untuk bisnis data center bisa mencapai Rp 1,5 triliun.

Selanjutnya: DCI Indonesia bidik pertumbuhan pendapatan double digit di tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×