Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pengusaha pabrikan mobil dalam negeri yang tergabung dalam Asosiasi Industri Automotive Nusantara (Asianusa) mengatakan bahwa definisi mobil nasional itu harus 100% sahamnya dimiliki, dirakit sepenuhnya oleh insinyur dalam negeri. Di sisi lain, Kementerian Perindustrian mengatakan pihaknya belum memiliki roadmap pembangunan mobil nasional tapi road map pembinaan otomotif nasional.
Ibnu Susilo, Ketua Asianusa mengatakan kalau mau bikin mobil nasional (mobnas) ya harus bikin sendiri bebas dari bentuk kerjasama atau berada dibawah naungan prinsipal asing. "Definisi mobnas itu sahamnya 100% milik dalam negeri. Dirakit sepenuhnya oleh insinyur dalam negeri," ujar Ibnu pada KONTAN, Senin (9/2). Pasalnya apabila ada kerjasama atau berada di bawah prinsipal asing, dikhawatirkan kebijakkan hanya untuk kepentingan prinsipal.
Menanggapi MoU Proton dengan PT Adiperkasa Citra Lestari yang disebut sebagai urusan dua perusahaan swasta, bagi mereka sama saja Indonesia kedatangan Agen Tunggal Pemegang Merek yang baru. "Kalau memang bussiness to bussiness ya tidak masalah. Bagi kami sama saja dengan Indonesia kedatangan ATPM baru," ujar Ibnu.
Namun ia mengakui membangun industri mobil nasional perlu bimbingan dan pembangunan jangka waktu yang panjang. Pihaknya sendiri mengaku berdiri pada 2010 juga dengan keikutsertaan Kementerian Perindustrian di dalamnya.
Untuk diketahui, anggota Asianusa memiliki 7 anggota. Mereka adalah Fin Komodo, Tawon, GEA, Wakaba, Boneo, Kacil, dan Mesin ITM. Namun hanya Fin Komodo, dan GEA yang masih hidup. "Sisanya mati suri," ujar Ibnu.
Fin Komodo adalah mobil nasional berjenis Off-Road Utility Vehicles (OUV) yang diproduksi di Cimahi, dengan harga Rp 88 juta per unitnya. Adapun Tawon mobil dengan kapasitas mesin 650 cc, memiliki pabrik di Banten, satu unitnya dijual dengan harga Rp 60 juta. Sementara itu GEA, mobil dengan kapasitas mesin 650 cc, dengan pabrik di Madiun dengan harga jual Rp 60 juta - Rp 70 juta per unitnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News