Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Unjuk rasa yang berlangsung di Jakarta pada Jumat lalu (4/11) membawa dampak kerugian bagi PT Trasjakarta sebesar Rp 750 juta. Kerugian ini akibat penurunan jumlah penumpang, kerusakan kendaraan dan halte akibat kericuhan yang terjadi.
Berdasarkan data Transjakarta, mereka melayani penumpang sebanyak 318.000 pada Jumat lalu dengan mengoperasikan 1.100 bus. Jumlah tersebut mengalami penurunan 30% dibandingkan hari kerja yang biasanya mencapai 450.000 pelanggan.
Kondisi itu berlanjut hingga Sabtu lalu (5/11). Pelanggan Transjakarta turun 15% menjadi 291.868 dibandingkan jumlah pelanggan di akhir pekan.
Transjakarta tetap mengoperasikan 627 bus pada Sabtu lalu sebagai komitmen dalam melayani pelanggan. Itu jumlah bus yang selalu dioperasikan setiap akhir pekan.
"Dengan tidak mengurangi jumlah bus yang operasi maka waktu tunggu pelanggan tidak mengalami penundaan. Artinya pelayanan yang kami berikan sudah kembali normal," kata Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono dalam siaran pers, Minggu (6/11).
Transjakarta melakukan penyesuaian baik itu pengalihan maupun perpendekan di sejumlah rute pada saat aksi unjuk rasa Jumat lalu. Sementara pada hari Sabtu, penyesuaian rute dilakukan pada koridor 12 akibat kericuhan pada Jumat malam yang mengakibatkan layanan kepada pelanggan terganggu. Kendati begitu, layanan Transjakarta sudah normal kembali pada Sabtu sore.
Selain kehilangan pendapatan karena pelanggan turun, Transjakarta mengalami kerugian untuk perbaikan kendaraan dan halte yang rusak akibat kericuhan. Serta pengeluaran bagi tambahan petugas di lapangan.
Setelah dua hari mengalami penurunan jumlah pelanggan Transjakarta, Budi memperkirakan kondisi akan normal kembali pada Senin besok (7/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News