Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perpaduan teknologi dan keberlanjutan menjadi senjata banyak sektor dan korporasi. Termasuk di sektor pertanian. Di sektor ini Gerakan Maju Tani Nusantara menargetkan ttransformasi pertanian.
Ketua Maju Tani Nusantara, Moeldoko mengungkapkan, sejumlah negara mendukung upaya Gerakan Maju Tani Nusantara dalam melakukan transformasi di sektor pertanian. "Korea Selatan, berkomitmen untuk mendukung Maju Tani dengan dana sebesar US$ 1 miliar untuk membangun net zero cities di Indonesia melalui Green Digital Economy Platform (GDEP)," terang Moeldoko, dalam penjelasan tertulis, Senin (24/10).
GDEP adalah platform ekonomi digital yang menekankan teknologi, inovasi, dan keberlanjutan dan menjadi inovasi agritech. Tujuan utama GDEP adalah melengkapi 62 juta petani Indonesia dengan teknologi modern, seperti kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), internet of things (IoT) dan transformasi digital, yang akan menggandakan hasil panen dan pendapatan mereka, serta membawa kemakmuran.
Baca Juga: Anies-Cak Imin Targetkan Ekonomi Tumbuh 5,5%-6,5% Pertahun, Ekonom: Target Realistis
Founder Maju Tani Nusantara, Sofia Koswara menambahkan, dengan dukungan semua pihak, Maju Tani Nusantara ingin menciptakan terobosan dalam mengatasi krisis pangan di dalam negeri. Kata dia, teknologi adalah senjata ampuh dalam upaya mencapai kemandirian pangan.
Dengan teknologi smart controlled environment, pertanian tidak lagi tergantung pada cuaca. Dengan bantuan AI, IoT, teknologi presisi, hasil panen bisa melipatgandakan hingga 120 kali lipat dibandingkan metode tradisional. Selain itu, anak muda juga punya peranan penting dalam mempercepat transformasi pertanian di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News