kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dering produksi ponsel disetel lebih nyaring


Kamis, 15 Januari 2015 / 11:36 WIB
Dering produksi ponsel disetel lebih nyaring
ILUSTRASI. PT Pertamina melalui Pertamina Hulu Rokan akan melakukan pengeboran sumur Minyak Non Konvensional (MNK) perdana di Blok Rokan. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.


Reporter: Dityasa H Forddanta, Merlinda Riska | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Perusahaan ponsel dengan brand lokal menempuh beragam cara untuk meningkatkan penjualan tahun ini. Salah satu cara yang dilakukan adalah menambah kapasitas produksi. Seperti yang dilakukan produsen Evercoss PT Aries Indo Global, maupun  produsen ponsel Asiafone.

Janto Djojo, Direktur Pemasaran Evercoss bilang, tahun ini perusahaan ini bakal menambah kapasitas produksi dari 600.000 unit ponsel per bulan menjadi 1 juta unit per bulan. Ini berarti ada kenaikan sekitar 66,7%. Namun, untuk Janto tak memerinci berapa investasi untuk menambah produksi ini. 

Berdasar catatan KONTAN, Evercoss berinvestasi Rp 1 triliun untuk bikin pabrik ponsel di di Semarang, Jawa Tengah. Walaupun pabrik sudah mulai produksi, namun pabrik ini baru bisa melakukan proses perakitan dan pengemasan ponsel fitur dan ponsel pintar (smartphone). 

Tahun ini, Evercoss punya rencana menambah porsi produksi smartphone, guna menyesuaikan tren penjualan ponsel yang kini beralih ke smartphone. "Sebelumnya, 70% penjualan kami ponsel fitur. Tahun ini kami akan perkuat smartphone," ungkap Janto, Rabu (13/1)

Walaupun sudah punya pabrik di Indonesia, namun Evercoss masih mengimpor produk dari China. Janto bilang, impor dilakukan karena pasar Evercoss mencapai 1,5 juta unit per bulan atau di atas kapasitas produksi. 

Agar posisi pasarnya makin perkasa, Evercoss tahun ini akan melakukan tiga strategi. 

Pertama, mengadopsi teknologi teranyar dengan merilis sistem operasi (OS) terbaru, yaitu Android One bulan Februari 2015. Setelah itu, Evercoss akan merilis smartphone khusus 4G-LTE tahun ini.

Kedua, menambah titik lokasi layanan purna jual dan pick up point dari jumlah saat ini sebanyak 90 unit. Ketiga, menambah porsi smartphone premium yang dijual di kisaran harga Rp 2 juta per unit. 

Tak mau ketinggalan dengan Evercoss, produsen ponsel Asiafone juga punya rencana serupa. Mereka ingin menambah kapasitas produksi ponsel tahun ini. Kemampuan pabrik ponsel Asiafone yang berlokasi di Pluit, Jakarta Utara ditargetkan naik dari 100.000 unit per bulan, menjadi 400.000 unit per bulan. "Investasi penambahan produksi ini totalnya mencapai Rp 100 miliar," kata Herman Zhou, Presiden Direktur Asiafone.

Selain berencana untuk menambah produksi ponselnya, Asiafone juga ingin memindahkan lokasi pabrik ke kawasan industri. "Saat ini kami tertarik pindah ke Tangerang," kata Herman. 

Tak hanya menambah produksi, Asiafone juga berusaha meningkatkan penetrasi pasar nya dengan cara menggandeng operator seluler. Strategi ini mereka lakukan dengan cara membundel sim card milik operator ke dalam ponsel milik Asiafone. "Kami punya rencana ini akhir tahun 2015," imbuh Herman.

Dengan menggandeng operator seluler ini, Asiafone berkesempatan untuk memperluas pasar tanpa harus mengeluarkan biaya iklan besar. Herman bilang, saat ini pihaknya sudah membidik dua operator telekomunikasi besar, yaitu Telkomsel dan XL.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×