Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Desty, startup Indonesia yang menyediakan solusi social commerce, mengumumkan pendanaan putaran pra seri-A senilai Rp 46 miliar atau setara sekitar US$ 3,2 juta dolar Amerika Serikat (AS). Putaran pendanaan ini dipimpin oleh 5Y Capital (sebelumnya bernama Morningside Venture Capital), perusahaan modal ventura ternama dari Tiongkok yang juga menjadi investor utama untuk perusahaan terkemuka seperti Xiaomi dan Kuaishou.
Pendanaan untuk Desty sekaligus menandai investasi pertama 5Y Capital di Indonesia. Investor lain yang turut berpartisipasi dalam pendanaan ini adalah Fosun RZ Capital, January Capital, IN Capital, serta East Ventures yang juga menjadi investor tahap awal.
Desty adalah platform digital yang membantu penjual (merchant), influencer, dan kreator untuk membuat sebuah destinasi online guna memasarkan dan menjual produk mereka. Pengguna Desty dapat membuat situs mini untuk diletakkan pada tautan di bio media sosial ataupun membangun toko online hanya dalam beberapa menit, secara gratis. Diluncurkan pada Oktober 2020, startup ini bertumbuh pesat menjadi penyedia tool social commerce terdepan di Indonesia dengan ratusan ribu pengguna.
Dipimpin oleh Mulyono Xu (CEO) dan Bill Wang (COO) - yang merupakan pengusaha berpengalaman dengan rekam jejak panjang di bidang e-commerce dan investasi startup - Desty akan menggunakan pendanaan baru ini untuk dua tujuan utama, yakni ekspansi tim dan akuisisi pengguna.
Baca Juga: Perusahaan rintisan India capai rekor penggalangan dana
Mulyono mengatakan, fokus Desty saat ini adalah untuk melayani penjual dan pengguna yang telah tergabung di ekosistem Desty. Tujuannya untuk memastikan mereka bisa mengembangkan bisnisnya secara efisien. "Tim kami memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun dalam memberdayakan penjual dan operasi digital mereka, yang kami yakini merupakan faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kami melihat semakin banyak dinamika yang terjadi di pasar ini dan kami percaya audiens yang kami layani sudah tepat,” terang Mulyono, Co-Founder dan CEO Desty dalam siaran pers, Rabu (20/7).
Untuk merevolusi industri e-commerce Indonesia, startup ini mengumpulkan talenta kelas dunia di satu atap. Tim Desty terdiri dari talenta yang memiliki pengalaman bekerja di perusahaan teknologi raksasa seperti Alibaba, Facebook, Google, Bukalapak, dan Canva.
Saat ini, Desty memiliki dua penawaran utama, yaitu Desty Page dan Desty Store. Desty Page merupakan layanan landing page yang dioptimalkan untuk tautan pada akun media sosial khususnya Instagram. Sementara itu, Desty Store menyediakan platform bagi pengguna untuk membuka toko online dengan mudah, sebagai pelengkap kanal penjualan di marketplace. Sebagai pilar pendukung, Desty juga mendirikan Desty Academy, yang merupakan sumber informasi dan pelatihan utama untuk membantu pengguna Desty mengembangkan bisnis mereka dengan petunjuk praktis, tips dan trik, serta studi kasus.
Baca Juga: Buat ekspansi, startup edutech Gredu kantongi pendanaan Rp 58 miliar
Desty menyediakan platform yang memungkinkan para penjual masa kini untuk go digital hanya dalam waktu lima menit. "Kami telah berinvestasi di perusahaan serupa di India dan Tiongkok, dan solusi ini menciptakan nilai tambah yang sangat berdampak bagi masyarakat. Dengan tim yang solid di belakang Desty, kami yakin mereka dapat mengubah industri usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia dan Asia Tenggara,” kata Tej Kapoor, Co-Executive President Fosun RZ Capital.
Tautan merupakan kunci di dalam ekosistem internet. Perusahaan internet yang hebat menciptakan tautan. Mereka menghubungkan orang dengan orang, online dengan offline, dan permintaan dengan suplai. Di dunia e-commerce, terdapat peluang yang sangat besar dalam menghubungkan sosial dan konten dengan transaksi e-commerce seperti yang telah kami lihat di Tiongkok.
Dalam waktu singkat, Desty berhasil meraih kepercayaan dari banyak pengguna ternama, salah satunya adalah Lesti Kejora, penyanyi Indonesia yang memiliki lebih dari 21 juta follower di Instagram. Dia menggunakan aplikasi Desty untuk mempromosikan brand kecantikannya, Purnama Beauty.
Pertumbuhan eksponensial Desty datang di saat yang tepat, seiring dengan pertumbuhan pesat industri e-commerce di Indonesia selama pandemi. Di tahun 2020, transaksi e-commerce melonjak 18,1% menjadi 98,3 juta, dengan 12 juta pengguna baru yang bergabung ke e-commerce. Selain itu, dari semua saluran penjualan yang ada, platform yang paling disukai dan dipercaya oleh masyarakat Indonesia untuk berbelanja adalah marketplace (97%), domain/situs web bisnis sendiri (91%), dan media sosial (82%).
Baca Juga: Konglomerat muda dari pendiri startup bermunculan, ini kata pengamat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News