kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dharma Satya (DSNG) tebar dividen sebesar Rp 104,6 miliar


Kamis, 09 Mei 2019 / 14:17 WIB
Dharma Satya (DSNG) tebar dividen sebesar Rp 104,6 miliar


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), resmi menebar dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp 104,6 miliar atau Rp 10 per saham pada kesempatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Financial Hall, Graha CIMB Niaga, Jakarta Selatan, Kamis (9/5).

Total dividen yang dibagikan adalah 25% dari laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2018, yang berjumlah Rp 420,5 miliar.

Menilik laporan keuangan perseoran pada 2018, DSNG mengalami penurunan pendapatan sebesar 7,57% di nilai Rp 4,76 triliun. Pada tahun sebelumnya, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 5,15 triliun.

Tak hanya itu, laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk ikut menurun sebesar 28,4% di nilai Rp 420,50 miliar dari nilai Rp 587,95 miliar pada 2017.

"Penurunan ini terjadi karena pada semester II 2018, terdapat congest atau kemacetan kapal yang mendistribusikan produk. Jadi barang terlambat sampai. Selain itu,anjloknya harga CPO yang ada di level Rp 7,2 juta per ton pada 2018 juga jadi penyebab. Namun begitu, margin laba bersih dan margin EBITDA kami hanya turun 2%, ini berkat efisiensi yang telah kami usahakan," jelas Andriatno Oetomo selaku Direktur Utama DSNG dalam paparan publik, Jumat (7/5).

Sejak 2017 ke 2018, harga CPO turun sebesar 11,11% dari Rp 8,1 juta per ton ke Rp 7,2 juta per ton. Ini mempengaruhi pula volume penjualan CPO perseroan yang berada di besaran 455 ton di tahun 2018, atau menurun sebanyak 0,65% dari angka 458 ton per tahun 2017.

Untuk mendongkrak penjualan dan pendapatan tahun ini, DSNG mengandalkan pembangunan pabrik Bio CNG, yang dinilai lebih hemat dari sisi bahan bakar. Selain itu, perusahaan kelapa sawit dan kayu ini, juga akan fokus investasi di pabrik PKS 9 menjadi 60 tph.

"Bio CNG lebih hemat 70% dari solar. Kita tahu, untuk kebutuhan energi, harga solar terus naik. Sementara untuk PKS, kami menginvestasikan sebesar Rp 180 miliar untuk pembangunannya. Angka itu belim termasuk fasilitas lainnya ya," tutur Timotheus Arifin Cahyono selaku Direktur DSNG.

Hingga akhir 2018, DSNG telah mengakuisisi 2 perkebunan di Kalimantan Timur dengan total tertanam seluas 17.000 hektar dengan rentang usia tamanan yang prima, yakni 8,5 tahun - 18,5 tahun.

"Kami optimistis tahun 2019 dapat mendulang peningkatan kinerja. Namun kembali lagi, ada pergerakan harga CPO yang tak bisa kami kontrol, sebab itu imbas dari adanya perang dagang dan pembatasan dari Eropa. Selebihnya, kami tetap positif dan optimis," pungkas Andriatno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×