kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dharma Satya Nusantara (DSNG) makin serius kuatkan implementasi ESG dalam bisnis


Selasa, 29 Juni 2021 / 19:53 WIB
Dharma Satya Nusantara (DSNG) makin serius kuatkan implementasi ESG dalam bisnis
ILUSTRASI. Pabrik pengolahan kelapa sawit PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) makin serius menerapkan standar operasional yang merujuk pada aspek bisnis keberlanjutan. Jadi tak heran jika DSNG secara khusus mengalokasikan sebagian belanja modalnya untuk membiayai penguatan tiga aspek utama keberlanjutan yakni environmental, social, and governance (ESG).

Direktur Dharma Satya Nusantara Jenti Widjaja mengatakan, DSNG mengalokasikan investasi terkait implementasi ESG sebesar 25% dari anggaran capital expenditure (capex) di tahun 2021. Asal tahu saja, anggaran capex DSNG mencapai Rp 1 triliun di 2021.

Namun sayang, Jenti tidak memerinci apa saja agenda bisnis terkait ESG yang akan dilakukan DSNG di sepanjang tahun ini. 

"Adapun target DSNG pada 2022 mendatang, meskipun belum memfinalkan rencana investasi, namun nilai investasi terkait ESG ditargetkan akan dua kali lipat dibandingkan 2021," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (29/6). 

Baca Juga: Kinerja Dharma Satya Nusantara (DSNG) terangkat harga CPO

Chief Sustainability Officer Dharma Satya Nusantara Denys Collin Munang memaparkan, langkah DSNG menerapkan ESG dalam bisnis bermula dari kebijakan perusahaan dan tiga fokus penting yakni hutan, iklim, dan masyarakat. 

"Kami ingin mengurangi dampak dan juga memberi sumbangan pada tiga fokus itu," jelasnya dalam webinar, Selasa (29/6). 

Hal ini dibuktikan DSNG dengan membangun bio-compressed natural gas (CNG) untuk menghemat penggunaan solar serta mengurangi jejak karbon. 

Berdasarkan laporan keberlanjutan DSNG di 2020, DSNG telah melaksanakan uji coba perdana pada pabrik Bio-CNG dan penangkapan metana. 

Pabrik yang memiliki nilai investasi Rp 94 miliar ini berkapasitas 280 m3 per jam bio-CNG dan output listrik sebesar 1,2 megawatt. Pabrik tersebut berada di Muara Wahau, Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Denys mengungkapkan, lewat pabrik Bio-CNG, DSNG dalam menghemat bahan bakar solar dari kegiatan pembangkit listrik bersumber gas metana. Adapun produksi energi terbarukan gas Bio-CNG diperkirakan mencapai 2 juta liter per tahun. 

 

Menurut dia, dengan kondisi harga pasar solar yang fluktuatif, proyek ini dapat menghasilkan manfaat ekonomi yang signifikan.

Pabrik Bio-CNG ini memanfaatkan palm oil mill effluent (POME). Unit penangkap metana dari POME ini tidak hanya membangkitkan daya listrik 1,2 megawatt, tetapi dengan fasilitas Pabrik Bio-CNG, juga akan memiliki kapasitas untuk memurnikan, mengompresi dan menyimpan ekses gas metana dalam tangki yang dapat dipindahkan.

Proyek ini akan secara efektif menggantikan pemakaian bahan bakar solar dengan energi baru dan terbarukan yang berkelanjutan, untuk generator listrik di pabrik utama kami, maupun di tempat tinggal karyawan, serta sebagai bahan bakar mesin bagi truk pengangkut.

Selanjutnya: Trimegah Sekuritas pilih TAPG dan DSNG sebagai saham pilihan sektor perkebunan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×