kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Di tengah pandemi corona, Hippindo minta akses ojol ke mall dipermudah


Sabtu, 28 Maret 2020 / 17:50 WIB
Di tengah pandemi corona, Hippindo minta akses ojol ke mall dipermudah


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi virus corona (COVID-19), ojek online alias ojol dinilai berperan penting dalam mendorong penjualan industri ritel di pusat perbelanjaan. Untuk itu, Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) meminta agar akses masuk ojol ke mal dipermudah.

Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan kemudahan akses ojol ini diperlukan untuk memfasilitasi penjualan kepada konsumen, yang kini banyak berada di rumah. Menurutnya, langkah ini akan membantu para tenant yang tengah sulit menjual barang dagangannya.

Baca Juga: Terjebak lockdown di Spanyol, ini pengalaman putri wakil walikota Depok

“Untuk itu, kami sedang berkoordinasi dengan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) agar akses ojol dipermudah. Seperti lokasi parkir hingga pembebasan tarif parkir atau minimal diringankan,” kata Budihardjo dalam keterangannya, Sabtu (28/3).

Hippindo juga meminta agar ada penyesuaian dari pusat perbelanjaan, semisal pemindahan dapur para industri ritel F&B agar mempercepat proses pengambilan barang oleh ojol. Sehingga, dengan ini akan mendorong penjualan industri ritel yang saat ini anjlok hingga 95%.

Sebelumnya, Hippindo juga telah mengirimkan surat kepada APPBI pada 19 Maret lalu, agar memberikan pembebasan terhadap biaya sewa dan service charge selama tiga bulan. Sebab, Hippindo mengatakan industri ritel saat ini tengah dalam kondisi sulit.

Apalagi, kondisi sulit ini ditambah dengan kenaikan upah minimum regional (UMR) yang diresmikan pada awal tahun. Selain itu, para industri ritel harus bersiap untuk membayarkan kewajiban Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawannya.

Baca Juga: Wali Kota Tasikmalaya putuskan terapkan local lockdown mulai 31 Maret

Budihardjo juga mengatakan memang beberapa mal telah menyediakan akses masuk khusus ojol supaya teratur dan rapi. Namun, saat ini yang dibutuhkan adalah fasilitas yang mempermudah penjualan online via ojol. “Kami harus menjadi lokomotif terdepan mencari terobosan untuk mengahadapi kondisi sulit akibat wabah COVID-19 ini,” kata Budihardjo.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×