Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) menyebut proses transfer kepemilikan bisnis Mercedes-Benz di Indonesia dari Mercedes-Benz AG kepada Inchape dan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) telah berjalan dengan baik.
Sebagai informasi, awal Oktober 2023 Inchape Plc dan Indomobil Group menuntaskan akuisisi operasi perakitan dan distribusi Mercedes-Benz di Indonesia.
Inchape dan Indomobil membentuk usaha patungan untuk mengelola bisnis Mercedes-Benz di Tanah Air. Dalam usaha patungan ini, Inchape memiliki porsi saham 70% sedangkan Indomobil 30%.
Baca Juga: Mercedes Benz Bakal Fokus Kejar Margin di Bisnis Mobil Listrik
Sales and Marketing Director Mercedes-Benz Distribution Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto menyampaikan, Inchape sudah sangat terkenal dengan kemampuannya untuk menjalankan bisnis ritel Mercedes-Benz di lebih dari 40 negara.
Adapun Indomobil merupakan salah satu dari perusahaan otomotif terbesar di Indonesia. “Bersama dengan Inchape dan Indomobil, kami optimistis bisa mengembangkan bisnis Mercedes-Benz di Indonesia dengan lebih baik lagi,” ujar dia, Kamis (27/10).
Mercedes-Benz sudah hadir dan menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia akan kebutuhan kendaraan premium selama lebih dari 50 tahun.
MBDI pun sangat yakin dan percaya bahwa kehadiran Mercedes-Benz di dalam ekosistem bisnis otomotif yang telah dibangun oleh Inchape dan Indomobil akan semakin memperkuat portofolio bisnis kedua entitas tersebut.
Pasca diakuisisi oleh Inchape dan Indomobil, target utama MBDI berikutnya adalah terus mempertahankan Mercedes-Benz sebagai merek mobil premium nomor satu di Indonesia.
Baca Juga: Mercedes-Benz Truck Luncurkan Truk Listrik Jarak Jauh eActros 600
Untuk itu, dalam melayani pelanggan dan calon pelanggan Mercedes-Benz di Indonesia, MBDI akan selalu mengedepankan pengalaman pelanggan yang inovatif dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Untuk menjalankan misi tersebut, kami selalu mengandalkan kemampuan dalam memahami kondisi pasar dan penerapan sistem teknologi canggih yang berbasis pada analisis data,” pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News