kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.231   -33,00   -0,20%
  • IDX 6.895   14,19   0,21%
  • KOMPAS100 1.006   3,43   0,34%
  • LQ45 769   2,36   0,31%
  • ISSI 227   1,12   0,50%
  • IDX30 396   1,29   0,33%
  • IDXHIDIV20 457   0,18   0,04%
  • IDX80 113   0,47   0,42%
  • IDXV30 114   0,99   0,87%
  • IDXQ30 128   0,06   0,05%

Dian Swastatika (DSSA) Menggali Potensi Bisnis EBT dari Panel Surya dan Panas Bumi


Rabu, 02 Juli 2025 / 18:11 WIB
Dian Swastatika (DSSA) Menggali Potensi Bisnis EBT dari Panel Surya dan Panas Bumi
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) memacu pengembangan bisnis Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dari segmen energi surya dan panas bumi.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

Berkaca dari kinerja DSSA pada tahun 2024, kontribusi pilar bisnis EBT masih sangat mini. Dari pendapatan konsolidasi sebesar US$ 3,01 miliar, bisnis pertambangan masih mendominasi dengan porsi 92%, diikuti bisnis teknologi (5%) dan bahan kimia (3%). Sedangkan sisanya disumbang dari bisnis penyediaan tenaga listrik, energi terbarukan dan lainnya.

"Pilar bisnis EBT saat ini masih berada dalam tahap pengembangan awal dan menjadi fokus investasi strategis jangka panjang. Perusahaan terus memperkuat fondasi melalui berbagai inisiatif, sebagai langkah menuju pertumbuhan yang berkelanjutan," terang Lokita.

Lokita belum merinci anggaran dan realisasi belanja modal (capex) DSSA untuk memacu bisnis EBT. Adapun secara keseluruhan, DSSA telah merealisasikan capex senilai US$ 132,9 juta pada kuartal I-2025.

Lokita menegaskan pengembangan EBT akan menjadi fokus alokasi capex tahun ini.

Baca Juga: Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Memperkuat Infrastruktur Digital

"DSSA telah mengalokasikan belanja modalnya untuk mendukung pengembangan sektor ini, Fokus utama diarahkan pada pengembangan PLTS melalui anak usaha Dian Solar dan persiapan kegiatan eksplorasi panas bumi di Cipanas, Cisolok dan Nage," tandas Lokita.

Secara kinerja, DSSA membukukan pendapatan usaha senilai US$ 737,55 juta hingga kuartal I-2025. Mengalami penurunan 7,43% dibandingkan pendapatan DSSA pada periode yang sama tahun lalu senilai US$ 796,78 juta.

Sejalan dengan penurunan pendapatan, laba bersih DSSA menyusut 21,71% secara tahunan dari US$ 102,83 juta menjadi US$ 80,50 juta hingga Maret 2025.

Menurut Lokita, capaian laba DSSA ini cukup menunjukkan posisi keuangan yang solid di tengah berbagai tantangan yang membayangi pada periode awal tahun 2025.

"Kinerja ini mencerminkan ketangguhan strategi operasional DSSA dalam menghadapi dinamika pasar global. Termasuk volatilitas harga komoditas dan transisi energi, dengan tetap menjaga efisiensi, mendorong inovasi dan mengembangkan lini bisnis strategis secara berkelanjutan," tandas Lokita.

Selanjutnya: Kejagung Geledah Sejumlah Tempat Terkait Kasus Dugaan Korupsi Sritex, Dimana Saja?

Menarik Dibaca: Ini 5 Alasan Kenapa Kamu Perlu Proteksi Kehidupan Sejak Dini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×