Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
Pemanfaatan yang terus-menerus seperti lifting migas dan penambangan minerba kalau tidak diimbangi dengan penemuan baru, maka akan mengakibatkan penurunan atas angka cadangan dan mendorong negatif neraca sumber daya Indonesia.
Untuk itu eksplorasi adalah masa depan. Karena hasil eksplorasi yang berupa penemuan maupun data-data teknis kebumian akan sangat berguna dalam upaya menyusun inventori kekayaan negara, melakukan pengusahaan atau produksi, menaikkan pendapatan negara, penciptaan lapangan kerja, dan juga secara tidak langsung mendorong pembangunan nasional dan daerah.
IAGI menilai, sejak sekitar 10 tahun terakhir, eksplorasi kebumian di bidang-bidang tersebut sangat lesu, bahkan terpuruk, terutama eksplorasi di daerah-daerah baru. Hal ini salah satunya ditandai oleh menurunnya angka penemuan.
Meskipun di sisi lain sangat dipahami bahwa situasi memprihatinkan ini terjadi karena berbagai sebab. Di antaranya faktor eksternal seperti harga komoditas, faktor geopolitik regional dan global, hingga resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Lifting membaik, SKK Migas proyeksi penerimaan negara tahun ini capai US$ 6,74 miliar
“Namun, faktor internal Indonesia semestinya bisa kita benahi bersama melalui kerja sama dan koordinasi pemerintah dan stakeholder kebumian yang ada. IAGI sebagai salah satu stakeholder akan terus siap membantu pemerintah seperti yang telah dilakukannya selama ini,” ujar Sumkandaru.
Lantas, penghargaan IEA 2020 diberikan kepada para jawara eksplorasi yang diwadahi dalam badan usaha, baik BUMN dan badan usaha swasta, sesuai bidang terkait yaitu migas, panas bumi, mineral, dan batubara.
Penilaian terhadap badan usaha ini dilakukan oleh dewan juri independen yang beranggotakan tokoh-tokoh senior eksplorasi nasional dari pemerintah, akademisi lintas perguruan tinggi, dan praktisi industri.
Satu catatan yang bisa dikemukakan, di empat bidang yang dinilai yaitu migas, panas bumi, mineral, dan batubara, BUMN mendominasi posisi teratas atau Best of the Best in Category. Hal ini sangat dapat dipahami karena di tengah situasi sulit ini, BUMN memiliki ketahanan ekstra.
Adapun kemunculan badan usaha swasta yang menempati Best of the Best in Category di bidang mineral merupakan fenomena menarik yang dapat dan perlu dikaji dari berbagai sudut pandang.
Baik itu sudut pandang pemerintah sebagai pengelola BUMN maupun dari sudut pandang pelaku eksplorasi swasta.
Dengan demikian, hasil IEA 2020 ini dapat menjadi referensi dan evaluasi diri bagi semua pihak, baik pemerintah sebagai regulator sekaligus pengontrol BUMN, badan usaha swasta, komunitas eksplorasi termasuk IAGI, dan lain-lain dalam upaya membangkitkan kembali iklim eksplorasi kebumian nasional.
