kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lifting membaik, SKK Migas proyeksi penerimaan negara tahun ini capai US$ 6,74 miliar


Rabu, 30 September 2020 / 18:48 WIB
Lifting membaik, SKK Migas proyeksi penerimaan negara tahun ini capai US$ 6,74 miliar
ILUSTRASI. SKK Migas. TRIBUNNEWS/HERUDIN


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memprediksi target penerimaan negara dapat mencapai US$ 6,74 miliar seiring outlook lifting 2020 yang membaik.

Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih menyebutkan outlook lifting minyak dan gas bumi (migas) diperkirakan mencapai 99,5% dari target APBN-P 2020 dengan rincian untuk lifting minyak sebesar 705 ribu barel minyak per hari (BOPD) dan salur gas sebesar 5.506 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

“Outlook capaian lifting ini akan menghasilkan penerimaan negara sebesar US$ 6,74 miliar atau 115% dari target APBN-P 2020 yaitu US$ 5,86 miliar dengan asumsi ICP (Indonesian Crude Price) US$ 38 per barel. Namun penerimaan negara akan meningkat lebih tinggi jika realisasi ICP lebih tinggi dari asumsi tersebut”, kata Susana dalam keterangan resmi, Rabu (30/9).

Sebagai catatan, rata-rata ICP September 2020 adalah US$ 39,8 per barel.

Susana menambahkan hingga Agustus 2020 lifting minyak tercatat melampaui target. Sementara itu, pada September ini EMCL (ExxonMobil Cepu Ltd.) telah berhasil mempercepat pemeliharaan fasilitas produksi Banyu Urip sehingga bisa mendapat tambahan produksi 450.000 barel minyak atau rerata tahunan sekitar 1.200 barel per hari (BOPD).

Sedangkan untuk gas, SKK Migas berharap para buyer dapat melakukan penyerapan secara maksimal, sehingga terdapat tambahan lifting senilai 70 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Baca Juga: SKK Migas optimistis inovasi hulu dapat dongkrak kinerja

Susana melanjutkan, kegiatan pemboran juga akan naik pada Kuartal IV 2020 sesuai dengan Heads of Agreement Transisi Wilayah Kerja (WK) Rokan yang telah disepakati sebelumnya. “Investasi pemboran akan dilaksanakan November 2020 sebagai upaya menahan laju produksi WK Rokan setelah selama 2 tahun tidak dilakukan pemboran,” terang Susana.

Sedangkan beberapa capaian lain, Susana menyebutkan saat ini Reserve Replacement Ratio sudah mencapai 67,6% dengan perkiraan di akhir tahun sebesar 129,1% atau penambahan cadangan sebesar 952,7 juta barel setara minyak (MMBOE). “Hal lainnya adalah untuk nilai investasi hulu migas mencapai US$ 6,1 miliar dan untuk pengendalian cost recovery saat ini US$ 5,3 miliar”, katanya.

Susana mengakui pandemi Covid-19 dan turunnya harga minyak dunia telah memukul kinerja industri hulu migas. Kendati demikian, menurutnya upaya pemulihan mulai terlihat pada kuartal III 2020.

“Kami dapat melakukan skenario terbaik sehingga pada triwulan III tahun 2020 industri hulu migas mulai dapat melakukan recovery seiring dengan peningkatan harga minyak. Selain itu, kami berhasil menjaga proyek-proyek hulu migas untuk tetap berjalan sehingga target proyek yang dapat onstrem di 2020 akan terlampaui, bahkan beberapa proyek yang dijadwalkan onstream di 2021 dapat diselesaikan lebih cepat di tahun 2020,” pungkas Susana.

Selanjutnya: SKK Migas proyeksikan investasi membaik di 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×