kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Digitalisasi antar pebisnis kuliner ini raih omzet 2 kali lipat di tengah pandemi


Jumat, 03 September 2021 / 18:03 WIB
Digitalisasi antar pebisnis kuliner ini raih omzet 2 kali lipat di tengah pandemi
ILUSTRASI. Pengunjung tengah menikmati kuliner di rumah makan yang berkonsep alam terbuka di kawasan Serpong, Tangerang Selatan,


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengelola bisnis di tengah tingginya persaingan menuntut pelaku bisnis untuk terus berinovasi dan melakukan pengelolaan bisnis dengan efektif dan efisien, tidak terkecuali bagi para pelaku UMKM.

Omzet pendapatan mampu naik berkali-kali lipat dengan diterapkannya sistem pengelolaan yang baik serta memanfaatkan teknologi yang ada.

Bayu Raja, Pria yang berdomisili di Jakarta ini memulai karirnya sebagai seorang pengusaha di bidang kuliner sejak dirinya dirumahkan pada 2020 lalu.

Dengan pengalamannya selama 13 tahun di dunia food & beverages, Bayu melihat adanya peluang dan memutuskan untuk menggunakan uang pesangon yang didapatkannya untuk memulai bisnis kuliner.

“Awalnya istri yang memulai bisnis kuliner, tetapi setelah saya dirumahkan akhirnya saya mengelola bisnis istri dan merambah ke bisnis kuliner lainnya," kata Bayu dalam keterangan resmi, Jumat (3/9).

Saat ini Bayu  memiliki tiga bisnis makanan yang berlokasi di Jakarta, yaitu Dapur Rianka Frozen Food, Rokupang Rianka, dan Bakso Meni.

Baca Juga: Program Pemerintah Dorong Industri Kreatif Bangkit di Tengah Pandemi

"Melalui aplikasi BukuKas saya mampu meningkatkan penjualan hingga dua kali lipat dibandingkan saat saya dulu masih menerapkan sistem pencatatan keuangan manual," jelas Bayu.

Mengelola tiga bisnis kuliner tanpa sistem manajemen yang baik diakui tidak mudah, terutama dalam mengelola keuangan. Kesulitan manajemen dirasakan Bayu ketika mengelola dua bisnis.

“Namun, setelah ada dua bisnis yang saya kelola, cara seperti ini [konvensional] sudah tidak efektif lagi. Pendapatan kami sempat menunjukkan angka minus dikarenakan data pendapatan, pengeluaran, dan lain-lainnya tidak tercatat dengan rapi,” jelas Bayu.

Bayu menjelaskan bahwa kemampuan pelaku UMKM dalam memanfaatkan teknologi digital dalam menjalankan bisnis itu sangatlah penting.

Dalam mengelola keuangan, teknologi berbasis aplikasi digital mampu membantu pengusaha dalam menentukan strategi ke depannya berdasarkan data-data yang diperoleh dari sistem yang ada.

Baca Juga: Cara memasak mie instan yang lebih sehat

Tri Sukma Anreianno, selaku VP and Head of Growth for UMKM, mengatakan di situasi pandemi saat ini tidak sedikit pelaku bisnis yang kesulitan. Oleh karenanya BukuKas ingin terus mendukung UMKM untuk maju dan mengembangkan usahanya melalui pencatatan keuangan digital yang mudah digunakan.

“Suatu kebanggaan bagi kami untuk bisa memudahkan pelaku UMKM dalam mengelola keuangan bisnisnya. Bayu merupakan contoh pebisnis mampu memanfaatkan teknologi yang ada dan menjadi contoh positif bagi pelaku bisnis lainnya," kata Tri Sukma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×