kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Digitalisasi SPBU Pertamina mendapat apresiasi


Jumat, 22 Januari 2021 / 14:18 WIB
Digitalisasi SPBU Pertamina mendapat apresiasi
ILUSTRASI. Digitalisasi SPBU Pertamina


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina telah berhasil menerapkan digitalisasi pada seluruh 5.518 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Melalui Digitalisasi SPBU Pertamina dapat memantau data proses bisnis SPBU secara real time, transparan, dan detil.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Putut Andriatno menyatakan bahwa saat ini data real time digitalisasi SPBU telah digunakan Pertamina untuk mengantisipasi dan memastikan ketersediaan di BBM di SPBU secara cepat dan tepat.

“Inilah tujuan akhir Digitalisasi SPBU, peningkatan layanan Pertamina kepada masyarakat sebagai konsumen BBM,” katanya dalam siaran pers, Jumat (22/1)

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengapresiasi langkah digitalisasi yang dilakukan Pertamina tersebut. Ketua YLKI  Tulus Abadi menilai digitalisasi SPBU itu bermanfaat bagi masyarakat sebagai konsumen.

“Pertama-tama YLKI sangat mengapresiasi penerapan digitalisasi SPBU hasil sinergi BUMN antara Pertamina dan Telkom, digitalisasi mewujudkan proses bisnis BBM di SPBU yang transparan dan akuntabel. Pada akhirnya, ini akan mendorong pelayanan yang lebih baik lagi bagi masyarakat sebagai konsumen BBM,” ujar Tulus.

Dengan digitalisasi SPBU, lanjutnya, tidak akan ada lagi istilah kelangkaan BBM ataupun keadaan stok BBM yang kosong di SPBU di saat ada masyarakat yang ingin membeli. Selain itu, keakuratan penyaluran seluruh produk BBM juga akan dimonitor secara real time.

Baca Juga: Pertamina kembangkan sistem baru terkait digitalisasi SPBU

Pertamina memastikan aspek ketersediaan serta kecepatan dan keakuratan penyaluran BBM bagi masyarakat lewat digitalisasi sehingga secara umum pasti meningkatkan kualitas layanan.

Keandalan suplai juga dipastikan, apalagi setelah tadi dijelaskan ada sistem konsinyasi di mana pengiriman BBM menjadi prioritas ketika stoknya sudah menipis, bukan soal pengusahanya bisa menebus BBM itu atau tidak.

YLKI melihat inovasi digitalisasi SPBU yang kini sudah terealisasi adalah angin segar untuk pelayanan Pertamina khususnya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat sebagai konsumen BBM.

Namun demikian, Tulus ingin program digitalisasi SPBU tidak berhenti hanya sampai disini, bagaimana digitalisasi bisa terintegrasi dari hulu ke hilir.

“Digitalisasi ini tujuannya bagus, jadi sifatnya harus berupa program jangka panjang, harus dilanjutkan meskipun terjadi perubahan-perubahan. Ini kan investasi yang besar, jadi harus berlanjut dan terintegrasi pengembangannya,” jelas Tulus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×