Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Chevron Pasific Indonesia bakal kembali berbisnis minyak dan gas bumi di Indonesia. Perusahaan bakal mengakuisisi salah satu wilayah kerja (WK) eksisting di Indonesia. Lokasi yang dibidik perusahaan asal Amerika Serikat itu adalah Kalimantan.
Informasi kembalinya Chevron ke Indonesia sudah disampaikan SKK Migas dan Kementerian ESDM pada mei 2025 lalu. Namun demikian belum diketahui dimana Chevron akan menggarap ladang migas di Indonesia. Kabar yang sampai ke Kontan.co.id, Chevron akan menggarap ladang migas di Kalimantan.
Saat ini Chevron dengan melihat beberapa data WK eksisting di Indonesia. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro mengatakan bahwa Chevron sedang melihat data dari wilayah kerja migas kontraktor. "Dengan izin dari SKK Migas untuk buka data yang diajukan kontraktor migas," ungkap dia ke Kontan.co.id, Sabtu (6/7).
Dengan demikian, Chevron akan masuk ke ladang migas milik perusahaan migas yang sedang melakukan eksplorasi di Kalimantan. Namun demikian, belum diketahui siapa perusahaan migas yang sahamnya akan dibeli Chevron.
Hudi mengatakan ini akan menjadi sinyal baik bagi investasi hulu migas di Indonesia. Bersamaan dengan itu, Total Energies malah sudah lebih dahulu kembali ke Indonesia.
Total Energies telah kembali beroperasi di Indonesia. Mereka baru saja mengakuisisi 24,5% participating interest (PI) di wilayah kerja (WK) migas Bobara, Papua Barat, dari Petronas.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung saat ini pihaknya tengah mempercepat lelang atas 30 WK Migas sepanjang tahun ini."Ya ini kan kita lagi mempercepat proses lelang untuk 30 Wilayah Kerja (WK). Segera kita lakukan lelang, jadi salah satu pemain global itu adalah Chevron," ungkap Yuliot saat ditemui di kantornya, Jumat (16/05).
Plt Dirjen Migas, Tri Winarno mengatakan jika benar Chevron masuk kembali berarti investasi di sektor migas dalam negeri masih cukup menjanjikan."Yang jelas kan kalau Chevron masuk kan berarti memang migas di Indonesia masih cukup menarik," ungkap Tri.
Sayangnya, dia tidak memberikan kepastian atau detail terkait detail WK Migas yang diincar Chevron.
Kilas balik sedikit, Chevron melalui anak usahanya Chevron Pacific Indonesia (CPI) memutuskan hengkang dari Blok Indonesia Deepwater Development (IDD) pada Juli 2023. Alasan hengkang disebut karena Chevron menilai bahwa blok IDD tidak menjanjikan secara finansial.
Adapun, pada proyek ini Chevron yang bertindak sebagai operator menguasai 62% hak partisipasi atau PI, dengan sisanya dikuasai ENI sebanyak 20% dan Sinopec Grup 18%.
Chevron juga tercatat sebagai pengelola Blok Rokan sejak 1924. Namun kontrak mereka habis pada 8 Agustus 2021. Kemudian kontrak dialihkan secara resmi per 9 Agustus 2021 kepada PT Pertamina (Persero) melalui unit usaha mereka, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Selanjutnya: Prediksi Susunan Pemain Dortmund untuk Hadapi Real Madrid, Minggu (6/7)
Menarik Dibaca: 8 Rekomendasi Film Drama Korea Bertema Hukum Penuh Kasus Kriminal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News