Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya digitalisasi SPBU menjadi salah satu strategi pemerintah dan Pertamina untuk mengawal distribusi BBM subsidi tepat sasaran. Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengungkapkan, program yang dimulai sejak 31 Agustus 2018 dengan menyasar 5.518 SPBU ini telah rampung.
"Target penyelesaian untuk 5.518 SPBU bisa terdigitalisasi pada 1 Januari 2021," kata Erika dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Kamis (23/6).
Erika menjelaskan, seluruh SPBU telah terpasang Automatic Tank Gauge (ATG) yang terintegrasi dengan dashboard transaksi digitalisasi SPBU. Seluruh SPBU juga telah terpasang EDC Link Aja. Selain itu pencatatan nomor polisi melalui EDC telah dilakukan pada 4.303 SPBU atau setara 77,98%.
Baca Juga: BPH Migas Targetkan Aturan Pembelian Pertalite Berlaku Agustus
Erika mengungkapkan, instalasi ini tidak dilakukan pada semua SPBU karena hanya 4.303 SPBU saja yang menyalurkan JBT Solar. Menurutnya, dengan digitalisasi ini maka upaya pengawasan distribusi BBM Subsidi kian meningkat.
"Kami sudah bisa memanfaatkan saat ini kurang lebih 50% datanya valid untuk dapat dimanfaatkan sebagai data pengawasan, sebagai data pembanding selain data yang kami dapat dari dashboard SPBU," jelas Erika.
Erika mengungkapkan jumlah ini meningkat ketimbang kondisi sebelumnya dimana hanya 1.000 SPBU yang bisa dimanfaatkan datanya. Saat ini setidaknya data dari 2.356 SPBU sudah bisa dimanfaatkan untuk peningkatan pengawasan distribusi BBM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
