Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi
Dari total pagu penerbitan OWK senilai Rp 3 triliun, sebanyak Rp 2,2 triliun OWK di antaranya akan diterbitkan pada akhir tahun ini, sedangkan penerbitan OWK senilai Rp 800 miliar sisanya bakal direalisasikan pada tahun 2021 mendatang.
Dengan adanya tambahan modal ini, KRAS berharap bisa memiliki fleksibilitas lebih dalam membantu konsumen industri hilir dan industri pengguna melalui perpanjangan siklus pembayaran. Catatan saja, permintaan baja dari konsumen industri hilir dan pengguna yang lesu di tengah pandemi diduga didorong oleh kemampuan modal kerja yang terbatas.
Baca Juga: Fokus di sektor hilir, Bukit Asam (PTBA) yakin industri batubara masih prospektif
Hadir di acara yang sama, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menambahkan bahwa kinerja KRAS di tahun 2021 juga akan ditopang oleh beroperasinya pabrik Hot Strip Mill 2 (HSM 2) pada tahun depan. Asal tahu saja, berdasarkan catatan Kontan.co.id, pabrik tersebut memiliki kapasitas 1,2 juta ton baja per tahun.
Menurut Silmy, saat ini pengerjaan konstruksi pabrik HSM 2 sudah rampung, hanya saja pelaksanaan commissioning pabrik tersebut agak sedikit terhambat gara-gara kendala pandemi. Maklum, karena menggunakan teknologi luar negeri, pelaksanaan commissioning pabrik tersebut perlu melibatkan teknisi asing.
Selain itu, kinerja KRAS pada tahun depan kata Silmy juga akan ditopang oleh upaya hilirisasi produk yang dilakukan oleh perusahaan. “Kita ada 15 produk baru yang kita luncurkan, dan ini kita akan optimalkan perannya dalam mendorong keuntungan di Krakatau Steel,” kata Silmy.
Selanjutnya: Eastparc Hotel (EAST) bidik pendapatan Rp 48 miliar pada 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News