Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun laju bisnis di tahun 2022 masih dibayangi beragam tantangan, mulai dari ancaman resesi global, ketidakpastian ketersediaan dan harga bahan baku, dan persaingan bisnis yang meningkat, PT Garudafood tetap optimistis kinerjanya bisa tumbuh di atas rata-rata industri.
Manajemen GOOD tak membeberkan secara detail berapa pertumbuhan penjualan maupun laba bersih di tahun ini. Yang terang pihaknya mengincar kenaikan kinerja bisnis sampai penghujung tahun nanti.
Direktur Garudafood Paulus Tedjosutikno menyebutkan, GOOD akan menjalankan sejumlah strategi untuk memaksimalkan laju bisnis di tahun ini. Salah satunya strategi pengembangan usaha lewat beragam inovasi.
"Pengembangan produk baru, ekspansi jalur distribusi, dan digitalisasi sektor logistik serta mulai meletakkan dasar untuk masuk ke sektor jasa makanan," ungkap Paulus, dalam Paparan Publik Virtual, Jumat (14/4).
Baca Juga: Sambil Gencar Ekspansi, Chandra Asri (TPIA) Kembali Membidik Laba Tahun ini
Kemudian menggencarkan inovasi dalam aspek produksi, proses bisnis, hingga pemasaran produk. Strategi ini dibutuhkan untuk memperbesar pangsa pasar dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Head of Corporate Communicatios & Relations Garudafood Dian Astriana menambahkan, pada tahun ini GOOD menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sekitar Rp 400 miliar.
Dana capex tahun ini rencananya akan digunakan sebagai modal untuk perluasan kapasitas produksi dan juga penambahan gudang.
Garudafood mengumumkan kinerja positif sepanjang 2022. Perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp 10,5 triliun. Angka ini melesat 19,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Segmen makanan dalam kemasan berkontribusi sebesar 88,7% terhadap total seluruh penjualan Perseroan dan tumbuh sebesar 22,1%.
Baca Juga: Perkuat Posisi Pasar, Garudafood (GOOD) Siapkan Produk Baru pada Tahun Ini
Penjualan di pasar domestik juga mengalami kenaikan sebesar 20,1% senilai Rp 10,1 triliun sedangkan penjualan ekspor mengalami pertumbuhan sebesar 5,5% senilai Rp 412 miliar.
Sejalan dengan pertumbuhan penjualan, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat mencapai Rp 425,2 miliar hingga akhir tahun 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News