kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.237.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.640   0,00   0,00%
  • IDX 8.044   -17,24   -0,21%
  • KOMPAS100 1.114   -2,28   -0,20%
  • LQ45 784   -9,49   -1,20%
  • ISSI 282   1,25   0,44%
  • IDX30 411   -4,49   -1,08%
  • IDXHIDIV20 468   -6,38   -1,35%
  • IDX80 122   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 133   0,84   0,63%
  • IDXQ30 130   -1,49   -1,14%

Diprediksi Naik 30% Mulai 2026, Cek Harga Vinfast Vf 3 Vf 5 Vf e34 Oktober 2025


Kamis, 02 Oktober 2025 / 06:41 WIB
Diprediksi Naik 30% Mulai 2026, Cek Harga Vinfast Vf 3 Vf 5 Vf e34 Oktober 2025
ILUSTRASI. Diprediksi Naik 30% Mulai 2026, Cek Harga Vinfast Vf 3 Vf 5 Vf e34 Oktober 2025


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Harga mobil listrik Vinfast berpotensi naik mulai tahun 2026 akibat penghentian insentif pajak mobil listrik completely built up (CBU). Sebelum naik, cek harga mobil listrik Vinfast pada Oktober 2025.

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan bahwa insentif mobil listrik CBU tidak akan dilanjutkan. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (11/9/2025). 

Adapun insentif ini berakhir pada Desember 2025. Insentif yang diberikan pemerintah berupa pembebasan bea masuk dan PPnBM.

Pemberhentian insentif ini juga ditegaskan oleh Direktur Jenderal Industri Logam Kemenperin Setia Diarta. Dengan penghentian insentif tersebut para produsen diwajibkan beralih ke produksi lokal sesuai dengan peta jalan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

Baca Juga: Jelang Dijual di Indonesia, Cermati Keluhan Pengguna iPhone 17 di Berbagai Negara

Untuk diketahui, pabrikan mobil listrik yang masih mengandalkan impor CBU hanya punya waktu hingga 31 Desember 2025 untuk menikmati insentif berupa pembebasan Bea Masuk dan PPnBM.

Setelah periode tersebut, skema insentif impor resmi berakhir dan para produsen diwajibkan beralih ke produksi lokal sesuai dengan peta jalan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Kewajiban ini tertuang dalam Peraturan Menteri Investasi Nomor 6 Tahun 2023 jo Nomor 1 Tahun 2024, yang menjadi acuan roadmap industri kendaraan listrik.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) prediksi penghentian insentif akan menyebabkan harga mobil listrik CBU naik sekitar 30% dari harga saat ini.

Untuk sementara, penghentian insentif tersebut antara lain berdampak pada harga mobil listrik BYD Auto Indonesia, Vinfast Automobile Indonesia, Geely Motor Indonesia, Era Industri Otomotif (Xpeng), National Assemblers (Aion, Citroen, Maxus, dan VW), serta Inchape Indomobil Energi Baru (GWM Ora).

Tonton: Potret Menteri Purbaya Makan di Warung Kaki Lima Usai Rapat Danantara

Haga mobil listrik VinFast

Vinfast adalah mobil listrik asal Vietnam yang cukup sukses di Indonesia. Selain model yang beragam, harga mobil VinFast yang cukup murah menjadi penyebab mobil listrik ini laris di pasar.

Dengan harga murah, mobil listrik VinFast mampu bersaing dengan BYD.

Berdasarkan data wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) Gaikindo, mobil listrik VinFast membukukan penjualan sebanyak 2.685 unit sepanjang periode Januari hingga Agustus 2025. Adapun VinFast VF e34 menjadi model terlaris dengan torehan 1.369 unit. Diikuti mobil listrik kecil bergaya SUV boxy VF 3 sejumlah 1.246 unit.

Kemudian, penjualan mobil listrik VinFast VF 5 terjual 60 unit, VF 6 sebanyak 3 unit, dan VF 7 di angka 4 unit. Khusus penjualan Agustus 2025, tercatat sebanyak 139 unit mobil listrik VinFast terjual.

Sebelum harga naik, berikut daftar harga mobil listrik VinFast per Oktober 2025, dirangkum dari pemberitaan di Kompas.com:

Harga mobil listrik VinFast

  •     VF5: Rp 212 juta (berlangganan baterai)
  •     VF5: Rp 245,17 juta (sudah termasuk baterai)
  •     VF e34: Rp 283 juta (berlangganan baterai)
  •     VF e34: Rp 312,86 juta (sudah termasuk baterai)
  •     VF 3: Rp 152 juta (berlangganan baterai)
  •     VF 3: Rp 195 juta (sudah termasuk baterai)
  •     VF 6 Plus: Rp 364 juta (berlangganan baterai)
  •     VF 6 Plus: Rp 397 juta (sudah termasuk baterai)
  •     VF 6 Eco: Rp 308 juta (berlangganan baterai)
  •     VF 6 Eco: Rp 334,995 juta (sudah termasuk baterai)
  •     VF 7 Plus: Rp 508 juta (berlangganan baterai)
  •     VF 7 Plus: Rp 568 juta (sudah termasuk baterai)
  •     VF 7 Eco: Rp 418 juta (berlangganan baterai)
  •     VF 7 Eco: Rp 468 juta (sudah termasuk baterai)

Tonton: Tiga Anak Usaha Pertamina Dimerger, Direksi dan Komisaris Dikocok Ulang Januari 2026

 
 

Selanjutnya: Bentangan Cuan dari Internet Jalur Kabel Optik

Menarik Dibaca: Seni Memadukan Pola dalam Desain Interior, Kiat Praktis untuk Rumah Lebih Hidup

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×