Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Perusahaan perikanan PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM) siap menggenjot produksi melalui pabrik anyarnya. Peningkatan produksi ini demi memenuhi peningkatan permintaan, terutama di pasar ekspor.
Bila tidak ada aral melintang, Dua Putra akan meresmikan pabrik baru di Pati Jawa Tengah, pada 11 Agustus 2016. Pabrik tersebut merupakan pabrik yang keempat. Adapun tiga pabrik sebelumnya juga berada di Pati.
Direktur Utama Dua Putra Witiarso Utomo menjelaskan, setelah pabrik beroperasi, kapasitas pengolahan udang perusahaan akan bertambah dari 5 ton-8 ton per hari menjadi 100 ton per hari. "Kami meningkatkan produksi udang karena permintaannya sangat besar, terutama di pasar ekspor," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (28/7).
Bukan hanya udang, kapasitas pengolahan ikan juga akan naik dari 5 ton per hari menjadi 13 ton per hari. Namun, Witiarso memperkirakan, utilisasi baru akan maksimal pada tahun depan.
Pabrik baru Dua Putra juga memiliki cold storage dengan kapasitas 21.000 ton. Saat ini, kapasitas cold storage yang sudah ada baru 4.000 ton.
Setelah melakukan initial public offering (IPO) tahun lalu, Dua Putra memang gencar mengembangkan sayap bisnisnya tahun ini. Rencana ekspansi perusahaan yang lain adalah belanja 20 kapal, guna melengkapi 5 kapal yang sudah beroperasi saat ini.
Witiarso bilang, saat ini pembelian kapal masih dalam proses dan akan datang secara bertahap hingga tahun depan. Untuk memuluskan rencana ekspansi itu, Dua Putra sudah menghabiskan belanja modal tahun ini sebesar Rp 500 miliar. Alokasi terbesar yaitu Rp 300 miliar untuk pembangunan pabrik baru.
Sayang, Dua Putra belum merilis kinerjanya hingga semester I-2016. Namun, Witiarso memperkirakan realisasi pendapatan baru 35% dari target tahun ini senilai Rp 1 triliun, atau sekitar Rp 350 miliar. Meski pencapaian masih jauh dari target, namun Dua Putra tetap optimistis. "Pendapatan semester II umumnya lebih besar karena faktor musim," jelas Witiarso.
Dua Putra juga berencana memperbesar ekspornya dari 12%-20% menjadi 30%-40%. Untuk itu, perusahaan sedang menjajaki ekspor ke Amerika dan Uni Eropa. Saat ini perusahaan baru ekspor ke Asia Tenggara, Cina, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News