kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dirjen ESDM klaim virus corona belum brdampak signifikan ke sektor tambang


Jumat, 07 Februari 2020 / 18:09 WIB
Dirjen ESDM klaim virus corona belum brdampak signifikan ke sektor tambang
ILUSTRASI. Dampak virus corona ke industri pertambangan belum terasa


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merebaknya wabah virus corona yang berasal dari China, telah memicu sentimen terhadap pergerakan harga komoditas dunia. Kendati begitu, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono menyatakan, wabah virus corona belum berdampak signifikan ke sektor tambang Indonesia.

Menurut Bambang, meski China menjadi pasar utama ekspor komoditas tambang Indonesia, namun baik secara operasional maupun investasi, sektor minerba belum terganggu sentimen corona.

Hanya saja, Bambang tak menutup kemungkinan sektor tambang juga akan berdampak jika wabah virus corona terjadi dalam waktu yang lama. "Belum (berdampak), ini kan baru sebentar. Kalau sudah enam bulan mungkin baru kelihatan," kata Bambang saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jum'at (7/2).

Baca Juga: Anggarkan Rp 175 miliar, pemerintah targetkan bangun PLTS Atap di 800 titik tahun ini

Walau secara umum belum memberikan dampak signifikan, Bambang mengungkapkan bahwa efek corona baru terasa di komoditas batubara. Hal itu tercermin dalam Harga Batubara Acuan (HBA) Februari 2020 yang naik tipis dibanding bulan sebelumnya. "Batubara harga naik sedikit," sambungnya.

Sebagai informasi, HBA Februari tercatat sebesar US$ 66,89 per ton. Angka itu naik 1,45% dibandingkan HBA Januari yang ada di angka US$ 65,93 per ton. Virus corona menjadi salah satu faktor yang ikut mengatrol HBA di bulan ini.

Sebab, China masih memegang peranan besar. Kenaikan HBA dipengaruhi oleh berkurangnya pasokan batubara dari tambang di Negeri Tirai Bambu tersebut. Hal itu terjadi setelah libur Tahun Baru Imlek dan juga terpengaruh oleh merebaknya wabah virus corona.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×