kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dirut Food Station: Harga beras masih tinggi


Jumat, 23 Februari 2018 / 19:46 WIB
Dirut Food Station: Harga beras masih tinggi
ILUSTRASI. Arief Prasetyo Adi


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya (Food station) Arief Prasetyo Adi mengatakan, hingga saat ini harga beras masih tinggi. Menurutnya, penurunan harga baru sekitar Rp 100 - Rp 200 per kg.

“Harga beras masih tinggi. Penurunannya juga masih kecil. Kalau di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) harga masih beragam, namun masih ada beras yang harganya Rp 8.500 per kg,” ujar Arief kepada Kontan.co.id, Jumat (23/2).

Saat ini harga gabah di daerah sudah mulai menunjukkan penurunan. Namun, Arief berpendapat, meski harga berangsur turun namun harga gabah akan sulit dengan harga di tahun sebelumnya.

Sampai saat ini, pasokan beras ke PIBC pun masih stabil. Hingga Kamis (22/2), stok beras PIBC sebanyak 28.340 ton, di mana jumlah pemasukannya 4.100 ton dan jumlah pengeluarannya 3.895 ton.

Berdasarkan situs resmi Food Station, kedatangan beras tersebut berasal dari Bulog sebanyak 26,10%, Jawa Tengah sebesar 23,92%, antar pulau sebesar 20,89%, Cirebon 9,05%, Karawang 8,60% dan beberapa daerah lainnya.

Arief mengatakan, minggu ini merupakan terakhir kalinya PIBC mendapatkan guyuran beras dari Bulog. Pasalnya, pasokan beras dari daerah sudah mulai stabil.

Arief juga mengatakan, beras yang didatangkan dari Bulog ini bukan beras impor. Dia bilang, beras impor hanya akan masuk ke gudang Bulog dan baru akan dikeluarkan saat ada penugasan dari pemerintah.

“Kami pun haru berusaha supaya Bulog bisa menyerap beras juga. Kalau nanti ternyata pasokannya tidak bisa stabil kan masih bisa meminta bantuan dari Bulog,” tutur Arief.

Menurut Arief, selama 5 bulan terakhir Bulog mengguyurkan beras sebanyak 75.000 ton. Bahkan, Arief bilang, dalam beberapa waktu terakhir PIBC mendapatkan beras sebanyak 7.000 ton setiap minggunya.

Setelah Bulog berhenti menyuplai beras ke PIBC, Arief berharap, beras yang masuk ke PIBc tetap stabil di kisaran 2.000 - 2.500 ton per hari. “Harapan kami stok beras bisa terus berada di kisaran 25.000-30.000 ton,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×