kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dirut Garuda Indonesia sebut holding BUMN pariwisata akan rampung akhir tahun ini


Jumat, 20 November 2020 / 15:35 WIB
Dirut Garuda Indonesia sebut holding BUMN pariwisata akan rampung akhir tahun ini
ILUSTRASI. Komisaris Utama Garuda Triawan Munaf (kanan) bersama Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra (kiri). Tribunnews/Jeprima


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah untuk membentuk holding baru dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk perusahaan yang berhubungan dengan penerbangan (aviasi) dan pariwisata akan segera terbentuk.

Salah satu perusahaan yang akan tergabung dalam holding ini, adalah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Direktur Utama GIAA Irfan Setiaputra mengungkapkan, bahwa Peraturan Pemerintah (PP) terkait pembentukan holding sedang disusun dan sudah masuk dalam tahap finalisasi, dan akan segera diterbitkan pada akhir tahun 2020 nanti.

"Holding BUMN akan meningkatkan sinergi antar-perusahaan. Holding ini juga akan mengakselerasi pertumbuhan GIAA pada masa mendatang, dan mempunyai peluang untuk berperan aktif, untuk progresnya kami masih menunggu finalisasi PP mengenai pembentukan holding," jelas Irfan saat konferensi pers virtual, Jumat (20/11).

Baca Juga: Jadi Direktur Keuangan Garuda Indonesia (GIAA) yang baru, berikut profil Prasetio

Ia menyebut, berdasarkan diskusi terakhir, pihaknya berharap sebelum akhir tahun 2020, PP mengenai pembentukan holding ini bisa terbit. Karena implikasi nya terhadap Garuda. "Kita sangat support dengan bergabungnya kita teman-teman garuda tentu saja harapan kita sinergi antara anggota holding ini mestinya akan menjadi lebih erat. Dengan adanya holding ini akan membuat kami punya alasan yang sangat kuat untuk terus menerus bersinergi memastikan bahwa keinginan pemerintah untuk membangun holding ini bisa terjadi," jelas Irfan.

Menurutnya, terkait efektifitas holding pariwisata ini mestinya akan menjadi lebih baik kepada kinerja perseroan ke depan, karena sinergi dan inisiatif bersama mestinya menghasilkan output yang lebih baik dibanding sendiri-sendiri.

"Saya sebagai bagian dari tim tentu saja sangat optimis bahwa holding ini akan memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan dan juga memberikan peluang yang jauh lebih luas kepada insan di Garuda untuk bisa menumbuhkan kontribusinya karena saya punya keyakinan yang sangat tinggi kita punya banyak talent yang baik di Garuda ini," ujar Irfan.

Baca Juga: PTPP raih kontrak baru Rp 12,57 triliun per Oktober 2020, proyek BUMN mendominasi

Pihaknya juga optimistis pembentukan holding ini akan berdampak positif juga bagi pariwisata Indonesia. Karena menurutnya, holding ini diperuntukkan untuk mendorong pariwisata Indonesia. Karena itulah pihaknya sangat mendukung karena pihaknya percaya masa depan pariwisata itu akan sangat cerah dan Garuda akan mempunyai peluang yang sangat besar untuk berpartisipasi aktif di situ.

"Kita terus menerus men-support sehingga pembentukan holding bisa terjadi. Dengan holding ini, diharapkan sinergi antara BUMN bisa meningkatkan pariwisata Indonesia," ungkapnya.

Irfan menyebut, perseroan masih membutuhkan proses penyesuaian sebelum holding terlaksana. Karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Menurutnya dengan adanya holding ini membuka peluang untuk perluasan jangkauan penerbangan domestik. Garuda Indonesia akan membicarakan rencana penerbangan di masa depan serta kolaborasi dengan destinasi tujuan wisata lebih lanjut ketika holding terbentuk.

Baca Juga: Catat 20 juta jam kerja tanpa kecelakaan, PT PAL raih penghargaan

"Selain itu, kita akan bicara mengenai rute-rute baru. Bagaimana arrangement penerbangan seperti apa, bagaimana interaksi dengan destinasi-destinasi wisata yang ada," katanya.

Sebagai informasi, BUMN dari sektor pariwisata dan aviasi rencananya akan digabungkan dalam satu holding. Holding pariwisata dan penerbangan akan melibatkan enam perusahaan pelat merah dan anak-anak usahanya.

Keenam perusahaan itu adalah, PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Inna Hotels & Resorts, PT Sarinah (Persero), Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), serta Taman Wisata Candi (TWC). Adapun PT Survai Udara Penas ditunjuk sebagai induk holding.

Selanjutnya: Ada potensi logam tanah jarang, Timah (TINS) bangun pilot plat pengolahan monasit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×