Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) ternyata masih mempertahankan Saka Energi Indonesia sebagai anak usaha walaupun holding BUMN Migas telah berjalan. PGN dan Pertagas bahkan sudah memulai integrasi sebagai subholding gas yang merupakan bagian dari holding BUMN Migas.
Lalu bagaimana posisi Saka dalam Holding BUMN Migas? Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso mengatakan Saka masih tetap beroperasi dibawah bendaera PGN. "Saka masih tetap dioperasikan oleh PGN, masih menjadi anak perusahaan kami," ucap Gigih, Selasa (25/9).
Biarpun begitu, Gigih bilang rencana untuk menggabungkan Saka ke dalam subholding hulu memang ada dalam Holding BUMN Migas. Namun rencana tersebut akan dilakukan setelah seluruh proses pembentukan subholding gas selesai. "Itu ada jilid berikutnya," katanya.
Menurut Gigih saat ini Holding BUMN Migas masih mempelajari skema yang pas untuk Saka Energi. Sejumlah opsi sedang dipelajari untuk menentukan nasib Saka dalam Holding BUMN Migas.
"Saka kan bisnis portofolio yang sudah ada di PGN, tetap kami harus bereskan. Sampai nanti kami review kembali portofolionya apakah tetap ada di PGN atau gimana opsinya nanti kita bicarakan lagi," jelas Gigih.
PGN ingin Saka fokus di blok-blok Eksisting
Sejauh ini Gigih bilang kontribusi Saka untuk PGN cukup baik. Dia bahkan menyebut EBITDA Saka bisa mencapai US$ 600 juta per tahun. Agar kinerja Saka tetap terjaga, Gigih menyebut Saka akan fokus menambah cadangan di blok-blok eksisting yang telah ada.
"Sebenarnya kami ada policy juga, bahwa untuk kegiatan ke depan lebih fokus bukan sifatnya eksplorasi. Kami fokus pada existing asset yang sekarang bagaiman performance bisa lebih bagus untuk Saka ke depan," kata Gigih
Dengan begitu, Saka pun akan dibatasi untuk mengikuti lelang blok migas yang diselenggarakan oleh pemerintah. Saka juga belum ada rencana untuk mengakusisi blok-blok migas terutama di luar negeri.
"Kecuali yang sudah kami miilki di Fasken, ya kami optimalkan saja. Supaya asetnya kinerjanya bagus, karena kalau tidak bagus membebani kami. Makanya kami harus bagusin, ini tugas kami untuk bagusin," jelas Gigh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News